SBY Tegas Menolak Jabatan Presiden 3 Periode: Pemimpin yang Berkuasa Terlalu Lama Bisa jadi Diktator -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

SBY Tegas Menolak Jabatan Presiden 3 Periode: Pemimpin yang Berkuasa Terlalu Lama Bisa jadi Diktator

Kamis, 31 Maret 2022 | Maret 31, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-31T14:59:28Z
Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo menanggapi aspirasi masyarakat yang menginginkan penambahan masa jabatan presiden menjadi tiga periode. Menurutnya, semua pihak harus taat pada konstitusi yang sudah jelas mengatur soal masa jabatan presiden.
 
“Yang namanya keinginan masyarakat, yang namanya teriakan-teriakan seperti itu kan sudah sering saya dengar. Tetapi yang jelas, konstitusi kita sudah jelas. Kita harus taat, harus patuh terhadap konstitusi, ya,” ujar Jokowi, Rabu (30/3).

Pertanyaan Jokowi soal taat konstitusi sebelumnya sempat memicu spekulasi karena orang nomor satu di Indonesia tidak tegas menyatakan menolak. Padahal, pada 2019 lalu, Jokowi secara tegas menolak isu tersebut.

"Kalau ada yang usulkan itu, ada tiga (maksud) menurut saya, ingin menampar muka saya, ingin cari muka, atau ingin menjerumuskan. Itu saja," kata Jokowi.

Wacana Presiden menjabat 3 periode juga pernah muncul saat Susilo Bambang Yudhoyono berkuasa. SBY saat itu memberikan tanggapan soal isu tersebut menjelang penghabisan masa jabatannya.

"Andai kata saya bisa maju lagi untuk yang ketiga kalinya dan tidak dilarang oleh konstitusi dan undang-undang berlaku. Saya nyatakan tidak akan maju lagi, saya sudah berbicara dari hati ke hati dengan istri dan anak-anak saya semua sepakat 10 tahun bisa memimpin negeri ini sudah merupakan kesyukuran luar biasa kepada Allah SWT juga terima kasih kepada rakyat," katanya pada 2014 lalu.

Menurut pendapat SBY, jika pemimpin terlalu lama berkuasa, biasanya akan tidak baik bagi bangsa.

"Pemimpin yang berkuasa begitu lamanya 20 tahun lebih, biasanya, tentu tidak semua, itu cenderung menyalahgaunakan kekuasaannya, sebagian mereka menjadi tirani dan diktator, tentu tidak baik kekuasaan digunakan sewenang-wenang demokrasi mati, dan hak rakyat dikebiri. Yang lain kalau memimpin terlalu lama itu juga jadi kurang inisiatif, tidak punya pemikiran yang seger karena jenuh dianggap tugas rutin semata," ucapnya.

Sumber: era
×
Berita Terbaru Update
close