WANHEARTNEWS.COM - Krisis kemanusian terjadi di Ukraina, hal itu yang disampaikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di akun Twitter, Selasa (8/3/2022). Menurut Jokowi, krisis itu terjadi karena gagalnya genjatan senjata antara Rusia dan Ukraina.
“Gagalnya kesepakatan gencatan senjata di Ukraina bukan hanya mendorong eskalasi konflik bersenjata tetapi semakin bertambahnya korban jiwa dan krisis kemanusian di Ukraina,” tulis Jokowi.
Akibat invasi militer Rusia ke Ukraina, jutaan orang harus mengungsi dari tempat tinggalya. Hal itu juga disinggung oleh Jokowi di Twitternya.
"Menurut UNHCR, sudah 1,2 juta orang harus mengungsi ke negara lain karena perang di Ukraina"
"Apabila krisis berlanjut niscaya akan terjadi “krisis pengungsi terbesar sepanjang abad”. Inilah yang harus kita sama-sama cegah agar jangan sampai terjadi."
Namun seperti kicauan Jokowi di awal invasi Rusia ke Ukraina yang mendapat tanggapan tak baik dari warganet, di kicuan kali ini, mayoritas komentar yang muncul juga tak jauh berbeda.
Sejumlah warganet meminta Jokowi untuk mengingat kondisi rakyat Indonesia yang kesulitan menjangkau sembako karena harganya makin mahal.
"minyak aja urusin, cabe juga mahal," kicau akun @nad***
"Ngurusin minyak goreng utk dalam negeri saja blm mampu, mau ngurusin perang luar negeri.. Ego... Ego...," timpal akun @put***
"tolong pak harga sembako dikondisikan , umr sudah tidak naik, kok malah harga sembako yg naik, rakyat semakin tercekik, belum lagi untk bayar iyuran bpjs," tambah akun @Ind***
"Maaf saya org awam mo tanya pa kalau kenaikan harga2 dan kelangkaan minyak goreng d indonesia di akibatkan oleh apa ya," tambah akun lainnya.
Sumber: suara