"Alasan rakyat yang menghendaki, ukurannya apa? Rentan rekayasa tentu kita tahu. Tidak ada prestasi Jokowi yang luar biasa," kata Faisal dalam webinar dengan tajuk 'Wacana Penundaan Pemilu', Rabu (2/3/2022).
Faisal mengatakan, jika memang perpanjangan masa jabatan presiden tetap dipaksakan maka ada sejumlah hal yang dianggap merugikan misalnya dari segi ekonomi.
"Kecuali jika ingin memaksakan, inflasi terkendali sepanjang era Jokowi. Tapi pertumbuhan ekonomi kian melambat makin lama Jokowi berkuasa, semakin tercecer ekonomi. Tax ratio turun terus, kemampuan negara untuk menarik pajak dari warga, karena ekonomi tidak mengalami transformasi. Jadi ibarat menanam pohon, bibitnya tidak unggul, tidak disiram," tuturnya.
Kemudian juga, Faisal menilai jika Jokowi tetap berkuasa maka utang negara justru menumpuk dan beban bunga yang mencekik APBN.
Selain itu, menurutnya, oligarki kian mencengkram dan diiringi dengan pelemahan terhadap KPK.
"Gejala dini deindustrialisasi terus berlangsung, padahal industri ujung tombak bagi penguatan kelas menengah. Oligarki kian mencengkram dan diiringi pelemahan pemberantasan korupsi dan demokrasi meredup. Karena potensi-potensi korupsi harus diredam dengan cara memperlemah KPK agar mereka tidak terjerat hukum."
Sumber: suara