WANHEARTNEWS.COM - Fokus Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa seharusnya dimaksimalkan untuk menindak aksi teror Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ketimbang, merevisi syarat seleksi prajurit yang membolehkan keturunan Partai Komunis Indonesia (PKI) mendaftar.
Begitu kata Ketua Umum (Ketum) Persaudaraan Alumni (PA) 212, Ustaz Slamet Ma'arif menanggapi pernyataan terbaru Jenderal Andika Perkasa yang membolehkan keturunan PKI menjadi anggota TNI.
"Semoga rakyat makin sadar kalau PKI atau Komunis itu ada dan bangkit bahkan sangat kuat, diduga sudah ada di sekitar kekuasaan," ujar Slamet kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (31/3).
Ustaz Slamet heran atas pernyataan Panglima Jenderal Andika karena hingga saat ini TAP MPRS XXV/1965 belum dicabut.
"Apa Panglima lupa TAP MPRS 26 tahun 1965 tentang larangan PKI belum dicabut? Apa ada jaminan anak keturunan tidak berideologi komunis? Karena faktanya banyak anak keturunan yang terlihat membangkitkan ideologi dan paham PKI," tegas Slamet.
Daripada membolehkan keturunan PKI menjadi anggota TNI, sambung Slamet, Jenderal Andika diminta untuk fokus mengatasi dan memberantas teroris KKB di Papua yang terus memakan korban dari pihak TNI-Polri.
"Saran saya kepada Panglima TNI sekarang fokus aja kerahkan kekuatan TNI untuk tindak teroris KKB di Papua," pungkas Slamet.
Sumber: rmol