WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar semua instansi mulai dari kementerian dan lembaga di pusat, daerah, dan BUMN mengurangi impor dalam pengadaan barang dan jasa.
Dia jengkel banyak barang yang seharusnya bisa diproduksi di dalam negeri malah diimpor.
Maka dari itu dia mengultimatum agar semua instansi pemerintah menuruti keinginannya memakai produk dalam negeri.
Sederet ancaman diberikan Jokowi bagi setiap instansi pemerintah yang juga masih doyan impor.
Khusus untuk BUMN, dia meminta Menteri BUMN Erick Thohir untuk memperhatikan betul pengadaan barang dan jasa perusahaan pelat merah.
Bila masih ada yang ketagihan impor, padahal barangnya bisa dibuat di Indonesia Jokowi meminta Erick untuk mencopot direktur utamanya.
"Jika ada yang tidak taat terhadap apa yang saya sepakati hari ini, BUMN saya sampaikan, menteri BUMN, ganti direktur utamanya, ganti," ungkap Jokowi saat memberikan arahan di acara Afirmasi Bangga Buatan Indonesia, Jumat (25/3/2022).
Begitu juga di pemerintah pusat, Jokowi bilang bila ada kementerian yang masih doyan impor pimpinannya juga bisa saja dicopot.
Jokowi menyiratkan reshuffle bisa saja terjadi.
"Kementerian, sama saja, tapi itu bagian saya. Reshuffle sudah.... akan saya awasi betul," kata Jokowi.
Nah untuk lembaga dan instansi pemerintah tingkat daerah, ada juga ancaman yang diberikan Jokowi bila masih kecanduan barang impor.
Dia menyatakan anggaran DAK dan DAU untuk pemerintah daerah bisa saja dipangkas.
"Kalau ada yang nggak semangat, saya potong DAK-nya. Setuju? Setujunya ndak semangat, kelihatannya pada ngeri semuanya. Saya potong nanti, DAU-nya juga saya tahan jika ada yang tidak sepakati apa yang ada pada hari ini," tegas Jokowi. tmp