WANHEARTNEWS.COM - Pemerintah dinilai lamban dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng yang terjadi. Pasalnya, sudah ada korban jiwa akibat kelangkaan bahan kebutuhan pokok tersebut. Kini pemerintah didesak untuk segera meminta maaf dan memastikan pasokan minyak goreng bisa kembali lancar dan murah.
Pengamat politik Jamiuddin Ritonga berpendapat, fokus pemerintah seharusnya dititikkan pada permasalahan kelangkaan minyak goreng, bukan malah sibuk melakukan ritual kendi berbau klenik di Ibukota Negara (IKN).
"Seharusnya penanganan kelangkaan minyak goreng tidak menunggu kemah di IKN selesai. Sebab, persoalan kelangkaan minyak sudah berlangsung relatif lama,” tegasnya kepada wartawan, Selasa (15/3).
Dia menambahkan Presiden Joko Widodo harusnya mampu menyelesaikan masalah kelangkaan minyak goreng tersebut dengan cepat dengan menegur Menteri Perdagangan M. Luthfi.
"Seharusnya Presiden Joko Widodo sudah sejak awal menangani hal itu. Jokowi dapat memerintahkan Menteri Perdagangan mengatasi hal itu secepatnya,” ucapnya.
Namun, fakta di lapangan antrean panjang untuk membeli minyak goreng terjadi di mana-mana. Dalam hal ini pemerintah dianggap lambat dalam urusan rakyat.
"Ini artinya, pemerintah lamban menangani persoalan langkanya minyak goreng. Seharusnya Presiden Jokowi malu di negeri penghasil sawit terjadi kelangkaan minyak goreng. Hal itu seharusnya tak boleh terjadi,” tutupnya.
Sumber: RMOL