Tolak Pemilu 2024 Ditunda, Aktivis Antikorupsi: Yang Pengin Ditunda, Enggak Usah Ikut -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tolak Pemilu 2024 Ditunda, Aktivis Antikorupsi: Yang Pengin Ditunda, Enggak Usah Ikut

Selasa, 01 Maret 2022 | Maret 01, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-03-01T03:22:25Z
Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Aktivis Antikorupsi Indonesia Donal Fariz turut mengomentari persoalan yang sedang hangat diperbincangkan saat ini tentang penundaan Pemilu serentak 2024 mendatang. 

Ia menegaskan, dirinya ingin Pemilu tetap diadakan pada 2024 nanti. 

"Kami tetap mau Pemilu 2024 dilaksanakan. Partai yang pengin nunda monggo saja enggak usah ikut Pemilu 2024," tegas Donal Fariz dikutip dari akun Twitter pribadinya @donalfariz, pada Selasa (1/3/2022).

Bahkan ia juga turut memberi saran kepada parpol yang ingin menunda Pemilu 2024.

"Saran saya biar lebih konkret: 1. Enggak usah ikut verifikasi administrasi. 2. Enggak usah susun Daftar Caleg (DCS & DCT)," jelasnya.

Selain itu, ia juga menyarankan agar para Parpol yang mendukung penundaan Pemilu 2024 mendatang, mengikuti Pemilu di akhirat saja.

"Ikut Pemilu di akhirat saja," tutupnya.


Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf  angkat bicara mengenai polemik usulan penundaan pemilihan umum atau Pemilu 2024.

Menurut dia, perlu dilakukan adanya dialog secara bersama-sama untuk membahas mengenai usulan penundaan Pemilu 2024 tersebut. 

"Ada usulan penundaan Pemilu dan saya rasa ini masuk akal, mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Darussalam Pinagar, Pasaman Barat, Sumatera Barat, dikutip dari Antara, Minggu (27/2/2022).

Gus Yahya menuturkan, usulan penundaan Pemilu 2024 ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," ujar dia. Dia menyebut, banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah yang harus dihadapi, namun hal itu tidak hanya terjadi di Indonesia, melainkan juga dirasakan di seluruh dunia.

Sumber: akurat
×
Berita Terbaru Update
close