Tawaran tersebut disampaikan Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov di Twitter pada Senin (28/2), sebagai bagian dari upaya mengakhiri serangan Moskow di wilayahnya.
“Kami menawarkan tentara Rusia pilihan: mati dalam perang yang tidak adil atau amnesti penuh dan kompensasi 5 juta rubel (sekitar 684 juta rupiah), jika mereka meletakkan senjata dan menyerah secara sukarela,” kata Reznikov, seperti dikutip dari AFP, Selasa (1/3).
Rusia melancarkan serangan komprehensif di Ukraina pada Kamis (24/2), yang menurut pihak berwenang Kiev telah mengakibatkan ratusan orang terluka dan menewaskan puluhan warga sipil.
PBB memperkirakan lebih dari tujuh juta orang telah mengungsi akibat konflik dan memperkirakan angka tersebut akan terus meningkat.
Meskipun AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan sanksi melumpuhkan dan luas pada Rusia, Presiden Vladimir Putin tidak menunjukkan tanda-tanda mengalah.
Dia bahkan telah memerintahkan pasukan nuklir Rusia dalam siaga tinggi, mengutip "sanksi agresif (dan) tidak sah" Barat terhadap Rusia sebagai penyebabnya pada Minggu (27/2).
Putaran pertama pembicaraan antara pejabat Rusia dan Ukraina yang bertujuan untuk mengakhiri konflik berakhir pada hari Senin tanpa kesepakatan.
Kiev mengatakan negosiasi dengan Moskow sulit. Putaran kedua yang diharapkan untuk fokus pada gencatan senjata diperkirakan akan dimulai dalam beberapa hari mendatang.
Sumber: RMOL