WANHEARTNEWS.COM - Kabar bayi meninggal karena kehabisan ambulans kehabisan bensin di Kendari, Sulawesi Tenggara, viral di media sosial.
Dalam sebuah unggahan di Facebook, disebutkan bahwa ibu korban yang sedang hamil tua dan akan melahirkan, dibawa ke Puskesmas Poasia pada Sabtu (12/3/2022) sekitar pukul 05.00 Wita.
Puskesmas kemudian merujuk bayi tersebut ke Rumah Sakit Umum Kendari karena kondisinya yang memburuk.
Namun di tengah perjalanan ke rumah sakit, ambulans tersebut kehabisan bensin sehingga membuat penanganan bayi tersebut tertunda.
Bayi tersebut kemudian dibawa pengendara lain ke rumah sakit tujuan.
Akan tetapi, bayi tersebut kemudian dikembalikan lagi oleh pihak rumah sakit ke puskesmas tanpa alasan yang jelas.
Akhirnya, bayi tersebut dinyatakan meninggal dunia di Puskesmas Poasia.
Melalui keterangan tertulisnya, Kepala Dinas Kesehatan Kendari Rahminingrum mengatakan bahwa penanganan kelahiran bayi tersebut sudah sesuai standar.
Namun, kondisi sang bayi pada saat melahirkan sudah memburuk.
“Karena usia kehamilan ibu (bayi) diperkirakan sudah memasuki usia 10 bulan,” kata Rahmaningrum dalam keterangannya, dilansir dari Antara, Senin (14/3/2022).
Diduga, bayi saat lahir tidak menangis karena hidung bayi tersebut tersumbat dan kondisi sang bayi memburuk akibat telah meminum air ketuban ibunya.
“Bayi tidak menangis karena tersumbat jalan nafasnya, karena bayi sudah meminum air ketuban,” ujar dia.
Setelah itu, bayi langsung ditangani dengan penanganan asfiksia di Puskesmas (Poasia) sambil mempersiapkan rujukan ke RSUD Kota Kendari.
Namun, saat di perjalanan, ambulans mengalami mati mesin atau mogok.
Petugas dan keluarga langsung berinisiatif untuk langsung meminta bantuan warga yang melintas dan langsung melanjutkan perjalanan ke RSUD Kota menggunakan mobil.
“Setelah tiba di rumah sakit petugas langsung memberikan tindakan. Namun, bayi dinyatakan meninggal,” kata Rahminingrum.
Sumber: fajar