WANHEARTNEWS.COM - Publik Maluku Utara dihebohkan dengan beredarnya video berdurasi 29 detik yang menunjukkan pemukulan seorang perwira Polda Malut terhadap anggota polisi lain. Perwira yang melakukan pemukulan itu merupakan anggota Brimob Polda AKP M, sedangkan polisi yang dipukul adalah Bripda MSA.
Komandan Satuan Brimob Polda Malut Kombes Pol M Erwin mengungkapkan, pemukulan itu merupakan tindak lanjut kasus dugaan kekerasan yang dilakukan Bripda MSA terhadap kekasihnya yang masih di bawah umur, MA (17 tahun). Si pemukul, AKP M, tak lain merupakan ayah kandung Bripda MSA.
“Dia (AKP M, red) adalah orang tua dari Bripda MSA yang merupakan pelaku pemukuan terhadap pacarnya, MA," ungkap Erwin dalam konferensi pers di Mako Brimob Polda Malut, Kota Ternate, Senin (28/3).
Tindakan pemukulan itu, sambungnya, terjadi saat MSA didampingi ayahnya dan sejumlah pejabat Brimob mendatangi kediaman korban untuk meminta maaf.
“Terjadilah mediasi, dan orang tua korban menyampaikan bahwa anaknya masih dalam tahap perawatan medis di rumah sakit dan kasusnya akan diteruskan. Di situlah mungkin secara spontan ayahnya (AKP M, red) melakukan pemukulan terhadap anak kandungnya, dan ini langkah spontan untuk pembinaan dan bukan pada orang lain tetapi terhadap anak kandung sendiri,” terang Erwin.
Sebagai pimpinan di Sat Brimob Polda Malut, menurut Erwin AKP M adalah seorang perwira luar biasa yang selalu fokus terhadap pekerjaannya.
“Tentunya sebagai orang tua melihat anaknya melakukan penganiayaan, apalagi terhadap perempuan yang masih SMA, tentunya dia emosi dan berikan pelajaran kepada anaknya,” tuturnya.
Saat ini, sambung Erwin, Bripda MSA telah ditetapkan sebagai tersangka dan dikurung di sel Mako Brimob.
“Mungkin dia (AKP M, red) emosi karena di satuan dia tidak bisa apa-apa karena anaknya berada di sel dan kuncinya saya yang pegang langsung, dan tidak ada yang bisa membina dia terkecuali atas perintah saya. Makanya mungkin pada kesempatan itu, Pak M secara spontan memukul anaknya,” ujarnya.
Menurut Erwin, video tersebut telah viral hingga ke Mabes Polri. Karena itu, Brimob Polda Malut merasa perlu meluruskan kondisi sebenarnya.
“Video ini viral sampai ke pimpinan kami di Mabes Polri, sehingga kami perlu meluruskan masalah ini untuk menjaga nama kesatuan, baik Sat Brimob Polda Malut dan Polri pada umumnya. Karena Polri adalah pelindung, pengayom dan pelayan masyarakat,” ucapnya.
Selaku komandan Satuan Brimob, Erwin juga menyampaikan permintaan maaf kepada seluruh masyarakat Malut yang sudah melihat video tersebut sehingga membuat citra Polri menjadi tidak baik.
“Tentunya, segala hal akan kita perbaiki,” pungkasnya.
Sementara orang tua korban, JA dan MB, membenarkan aksi pemukulan itu dilakukan seorang ayah terhadap anaknya sendiri. JA dan MB juga meminta maaf atas viralnya video yang diunggah MB di story WhatsApp-nya itu.
"Atas nama orang tua korban, kami menyampaikan permohonan maaf dan tidak bermaksud untuk mencoreng nama baik Satuan Brimob Polda Malut," ucap JA.
Bripda MSA diduga memukul dan menginjak korbannya di depan eks kediaman Wali Kota Ternate di Kelurahan Kalumata, Ternate Tengah. Ia juga disebut menyuruh korban melompat ke dalam jurang di dekat lokasi tersebut.
Menurut JA, ayah kandung korban, aksi kekerasan ini sudah berulang kali dilakukan MSA. Keluarga korban bahkan pernah bertemu orang tua MSA dan meminta agar MSA dibina sehingga tak lagi melakukan kekerasan. Namun permintaan itu tak membuat MSA berubah.
Sumber: tandaseru