WANHEARTNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kecewa dengan sikap Israel terhadap negaranya setelah Ukraina masih mendapat serangan berat Rusia setiap hari.
Perdana Menteri Israel Naftali Bennett bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin untuk membahas invansi negera beruang merah itu ke Ukraina di Kremlin pada Sabtu 5 Maret 2022.
Usai bertemu Putin, Naftali Bennett lalu berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy melalui sambungan telepon.
Zelensky berbicara dengan wartawan di lokasi yang dirahasiakan pada Kamis 3 Maret 2022. Dia berterima kasih kepada para wartawan dan memberitakan pernyataannya itu.
"Kalian adalah orang-orang pemberani." Menurut Ynet News dikutip dari Sindonews, Minggu (6/3/2022).
Zelensky berharap PM Israel Naftali Bennett dapat lebih mendukung Ukraina karena invasi oleh Rusia.
"Hari ini, saya melihat gambar indah orang-orang yang terbungkus bendera Ukraina di Tembok Barat, berdoa untuk negara ini," ujar Zelensky berbagi, menurut Ynet News.
"Saya bersyukur untuk itu," imbuh dia.
Ia menambahkan, "Saya berbicara dengan para pemimpin Israel. Kami memiliki hubungan yang layak, tetapi itu diuji pada saat krisis. Saya tidak merasa bahwa pemerintah Israel telah membungkus dirinya dengan bendera Ukraina."
Para wartawan digiring ke beberapa lokasi sebelum tiba di lokasi konferensi pers, di mana Zelensky diapit para pengawal bersenjata.
Zelensky dengan pengamanan super ketat itu tampaknya takut akan ancaman pembunuhan oleh agen pemerintah Rusia. Zelensky mengatakan kepada wartawan, "Tentara Rusia sepuluh kali lebih besar dari kita. Mereka tidak mempertimbangkan nyawa prajurit mereka yang hilang."
"Mereka membawa krematorium untuk membakar mayat, dan tidak melaporkan jumlah korban mereka," ujarnya.
Dia menyatakan siap membahas masalah ini secara langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.
"Apakah kamu menginginkan kedamaian?" Zelensky bertanya.
"Duduk dan bicaralah dengan saya tetapi tidak dari jarak 30 meter seperti dengan (Presiden Prancis) Macron. Saya tetangga Anda, saya pria normal," tegas dia.
Israel telah mengirim konvoi bantuan ke Ukraina dan berencana mendirikan rumah sakit lapangan di negara itu. Tampaknya Ukraina menginginkan lebih dari itu dari Israel. Bantuan persenjataan dari Israel sangat diharapkan Ukraina yang saat ini membutuhkan pasokan senjata untuk melawan Rusia.
Sumber: okezone