WANHEARTNEWS.COM - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyampaikan pidato yang penuh amarah untuk NATO.
Kemarahannya muncul setelah para pemimpin negara aliansi itu menolak untuk memberlakukan zona larangan terbang (NFZ) di atas negara yang diinvasi Rusia tersebut.
Pidato itu disampaikan dalam sebuah video pada Jumat malam, yang direkam dari lokasi yang dirahasiakan.
Zelensky telah menyerukan pembatasan wilayah udara untuk memperlambat invasi Rusia ke negaranya, tetapi para pemimpin NATO menolak permintaan itu demi menghindari terlibat langsung dalam konflik militer dan malah menjanjikan lebih banyak sanksi ekonomi terhadap Moskow.
Menurut presiden Ukraina, kegagalan NATO untuk menerapkan NFZ adalah lampu hijau untuk lebih banyak pengeboman oleh Moskow.
Dia mengatakan kepada para pemimpin NATO bahwa kematian di masa depan dari invasi akan berada di pundak mereka.
“Anda harus memikirkan orang-orang, tentang kemanusiaan itu sendiri, dan apa yang Anda pikirkan di puncak itu?” katanya.
“Semua orang yang akan mati mulai hari ini juga akan mati karena Anda. Karena kelemahan Anda. Karena perpecahan kalian,” kesal Zelensky, seperti dikutip New York Post, Sabtu (5/3/2022).
“Mengetahui bahwa serangan dan korban baru tidak dapat dihindari, NATO dengan sengaja memutuskan untuk tidak menutup langit di atas Ukraina,” lanjut Zelensky.
“Kami percaya bahwa negara-negara NATO sendiri telah menciptakan narasi bahwa penutupan langit di atas Ukraina akan memprovokasi agresi langsung Rusia terhadap NATO,” kata Zelensky.
“Ini adalah self-hypnosis. Dari mereka yang lemah, kurang percaya diri meskipun mereka mungkin memiliki senjata berkali-kali lebih kuat dari kami.”
Kendati demikian, dia berterima kasih kepada negara-negara “teman” di NATO.
“Yang membantu negara kami apa pun yang terjadi,” ujarnya.
Pada hari sebelumnya, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan; “Kami bukan bagian dari konflik ini.”
“Kami memiliki tanggung jawab sebagai sekutu NATO untuk mencegah perang ini meningkat di luar Ukraina karena itu akan lebih berbahaya, lebih menghancurkan dan akan menyebabkan lebih banyak penderitaan manusia,” kata Stoltenberg.
Tetapi Zelensky, seorang komedian yang berubah menjadi politisi yang telah menghindari setidaknya tiga upaya pembunuhan dalam seminggu terakhir, tetap menentang dalam pidatonya dalam menghadapi agresi Rusia yang meningkat ketika invasi berlanjut.
“Para penyerbu, mereka bisa mematikan televisi kami, Ukraina, koneksi kami,” katanya.
“Mereka pikir mereka bisa mengambil produk, mematikan listrik. Mereka pikir itu akan memaksa Ukraina untuk tunduk. Tetapi bahkan jika Anda menghilangkan oksigen dari kami, kami akan bernapas dalam-dalam untuk mengatakan, ‘Pergilah dari tanah kami’.”
Sumber: asiatoday