WANHEARTNEWS.COM - Lebih dari 1.400 personel disiagakan untuk mengawal aksi demonstrasi mahasiswa di depan Gedung DPR/MPR Republik Indonesia, Senayan, Tanah Abang, Jakarta Pusat, pada Senin (11/4/2022).
Seribuan pasukan gabungan yang terdiri dari berbagai instansi tersebut telah bersiaga sejak pagi.
Sekitar pukul 08.00 WIB, apel persiapan pengamanan digelar dengan dipimpin oleh Wakapolda Metro Jaya Brigjen Hendro Pandowo.
"Hari ini tugas kita mengawal dan mengamankan aksi penyampaian aspirasi. Tugas kita harus mengamankan dengan humanis," kata Pandowo dalam sambutannya, Senin.
Setelah apel dilaksanakan, pasukan yang terdiri dari berbagai instansi itu pun membubarkan diri menuju pos masing-masing.
Beberapa armada kepolisian yang tadinya memadati halaman gedung pun terlihat berkurang drastis.
Setidaknya ada ratusan sepeda motor dan beberapa mobil taktis milik Korps Brimob terlihat berjejer rapi di halaman dari pintu gerbang utama.
Sedangkan situasi di depan gedung DPR/MPR RI hingga pukul 09.00 WIB terllihat belum ada satu pun peserta aksi.
Gerbang utama memasuki kompleks DPR/MPR RI pun masih terbuka setengah. Sejumlah kendaraan masih bebas memasuki kompleks dengan penjagaan ketat.
Sementara, arus lalu lintas masih normal. Belum ada penutupun jalan dan kemacetan sama sekali di dua arah.
Sebelumnya, Koordinator BEM SI Kaharuddin mengatakan, demonstrasi hari ini merupakan kelanjutan dari unjuk rasa pada 28 Maret 2022, di Kawasan Patung Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.
Saat itu BEM SI membawa sejumlah tuntutan, yakni isu kenaikan harga minyak goreng, konflik Wadas, pemindahan ibu kota, serta penolakan terhadap wacana penundaan pemilu 2024.
Namun, menurut Kaharuddin, hingga saat ini tidak ada jawaban atas tuntutan itu. Sehingga BEM SI akan menggelar aksi kembali di depan Gedung DPR MPR.
"Aliansi BEM SI akan menggelar aksi untuk yang kedua kalinya yang saat ini bertempat di rumah rakyat atau Gedung DPR RI, dengan tujuan untuk menyampaikan aspirasi dan memberikan peringatan kepada wakil rakyat terkait berbagai permasalahan yang ada," kata Kaharuddin, dalam keterangannya, Senin.
Sumber: kompas