WANHEARTNEWS.COM - Ketua Partai Ummat Amien Rais terus melancarkan kritiknya pada pemerintah. Kritikan paling keras dialamatkan ke Presiden Joko Widodo dan Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.
Kritik tersebut dilancarkan terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden, yang santer beredar beberapa waktu belakangan ini. Bahkan, Luhut pernah mengklaim 110 juta warga mendukung perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi.
Amien Rais sendiri dengan tegas menolak rencana atau wacana perpanjangan masa jabatan presiden. Ia mengkritik tajam Presiden Jokowi dan Luhut mengenai munculnya wacana tersebut.
"Duet Jokowi - Luhut yang saat ini menjadi simbol dan substansi rezim berkuasa, sesungguhnya harus berakhir pada Oktober 2024," ungkap Amien melalui chanel YouTube Amien Rais Official, Sabtu (2/4/2022).
Berikut sejumlah komentar dan kritik tajam Amien Rais terkait masa perpanjangan masa jabatan presiden:
1. Perpanjangan masa jabatan presiden gaya orde baru
Sebagai salah satu tokoh reformasi, Amien Rais erat kaitannya dengan penolakan orde baru. Sebab reformasi itu sendiri adalah momentum runtuhnya rezim orba yang sudah 32 tahun berkuasa di Indonesia.
Dan dalam menanggapi wacana perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo, Amien Rais juga mengaitkannya pada gaya pemerintahan orde baru.
"Tidak boleh lagi dua oknum ini menggerakkan berbagai cara, tekad ala Orde Baru itu," lanjutnya.
2. Sebut Jokowi dan Luhut Paranoid
Amien Rais menilai, munculnya wacana perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo adalah bentuk ketakutan yang dialami oleh pemerintahan saat ini.
Menurut dia, wacana tersebut digaungkan untuk menutupi kelemahan pemerintahan Presiden Jokowi.
"Saya ingatkan, bahwa rezim Jokowi dan Luhut, karena ambisi kekuasaannya itu menjadi sebuah rezim paranoid. Cirinya adalah rasa tidak pernah secure, aman," ungkapnya.
3. Nilai Presiden Jokowi tidak kompeten dalam memimpin
Amien rais, yang kini menjabat sebagai Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, memang memposisikan dirinya dan partainya berseberangan dengan pemerintah Jokowi.
Bukan kali ini saja ia mengkritik segala sesuatu yang terkait dan menjadi kebijakan pemerintah. Namun kali ini, rasa geram Amien Rais pada pemerintahan Jokowi seakan sudah memuncak.
Wacana perpanjangan masa jabatan presiden lantas membuat ia menyebut Presiden Jokowi tidak kompeten sebagai seorang pemimpin.
"Jadi, tidak bisa lain, kesimpulan saya adalah, Jokowi ini itu selain tidak kompeten sebagai pemimpin yang saya tulis dalam risalah kebangsaan saya, juga tidak tahu kapan dia harus mundur," kata Amien.
4. Sebut Jokowi dan Luhut Ingin Kuasai Indonesia
Munculnya wacana perpanjangan masa jabatan presiden Jokowi, membuat Amien Rais menyatakan kalau Jokowi dan Luhut ingin menguasai Indonesia secara sepihak dan secata inskonstitusional.
Sebab, menurut Amien, seorang pemimpin (presiden) harusnya tahu kapan dirinya harus mundur dari jabatannnya. Terlebih hal tersebut telah diatur dalam konstitusi Negara Indonesia, yakni UUD 1945.
"Tapi sekarang mau dipaksakan supaya ada sidang MPR khusus untuk membuat Pokok-Pokok Haluan Negara. Kemudian nanti arahnya mengubah secara sangat ugal-ugalan. Lebih dari itu, sangat jahat, ini luar biasa di luar akal sehat," ujar Amien.
5. Sebut Jokowi dan Luhut Harus ke Psikolog
Kritik yang satu ini tak kalah pedasnya dengan kritik Amien Rais lainnya, terkait wacana perpanjangan masa jabatan presiden Joko Widodo.
Tak tanggung-tanggung, ia meminta Jokowi dan Luhut untuk berobat ke psikolog, untuk memastikan apakah keduanya mengidap penyakit kejiwaan, yakni narsistik megalomania.
Menurut Amien, narisitik adalah sebuah penyakit kejiwaan dimana penderitanya selalu merasa dirinya sempurna. Sementara megalomania adalah sebuah kondisi kejiwaan, dimana seseorang merasa hanya dirinya yang merasa hebat.
"Maaf ya saudara Jokowi dan Luhut, Anda berdua ini harus mengaca diri. Tanya ke psikolog yang objektif, apakah kalian berdua itu sedang menderita narsisistik megalomania?" sindir Amien.
"Kalau iya, tentu memohon ampunlah kepada Allah, kepada Tuhan, karena ini bisa membawa bahaya luar biasa," tandasnya.
Sumber: suara