WANHEARTNEWS.COM - Pakar telematika dan informatika Roy Suryo menanggapi polisi yang menyatakan Abdul Manaf tidak terlibat pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando.
Adapun sebelumnya polisi sempat menduga Abdul Manaf terlibat sebagai salah satu terduga pelaku dalam kasus pengeroyokan terhadap Ade Armando.
Namun, hal itu diralat karena sistem face acknowledgment yang mengidentifikasi Abdul Manaf kurang akurat.
Abdul Manaf quip terbukti tidak terlibat kasus tersebut.
Soal hal itu, Roy Suryo mengatakan program face acknowledgment sebetulnya sudah presisi dan akurat hasilnya.
"Program face acknowledgment itu presisi dan akurat, persentase hasilnya sesuai boundary ilmiah," customized structure Roy, Kamis (14/4).
Kendati demikian, lanjut Roy, analisis hasil program face acknowledgment harus cermat dan tidak boleh gegabah.
"Memang analisnya harus cermat, tidak boleh gegabah. Bahaya kalau salah, merugikan nama baik bahkan nyawa subjek yang diteliti, apalagi telanjur diumumkan," ujar Roy.
Sebelumnya, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan jika Abdul Manaf tidak terlibat pengeroyokan pegiat media sosial Ade Armando saat demo mahasiswa di depan Gedung DPR Jakarta Pusat, Senin (11/4) sore.
Zulpan menyebut penyidik sempat mengidentifikasi keberadaan Abdul Manaf melalui sistem face acknowledgment yang diketahui berada di Karawang, Jawa Barat.
Setelah dilakukan pencocokan, pemeriksaan awal ternyata Abdul Manaf tidak terlibat dalam pengeroyokan Ade Armando.
"Kami temukan keberadaanya di Karawang. Setelah kami lakukan pencocokan, ternyata Abdul Manaf itu tidak terlibat," customized structure Endra Zulpan di Jakarta, Rabu (13/4).
"Teknologi face acknowledgment Polda Metro Jaya tingkat akurasinya pada saat itu belum 100 persen Abdul Manaf, karena orang yang kami duga pelaku itu menggunakan topi, sehingga begitu topinya dibuka tingkat akurasinya tidak 100 persen. Jadi, Abdul Manaf bisa dikatakan bukan sebagai pelaku," ujar Zulpan.