WANHEARTNEWS.COM - Publik makin menolak wacana presiden 3 periode. Nah tahu enggak ternyata operasi Jokowi 3 periode ini berjalan dengan 5 skema. Salah satu skema mengamankan kekuasaan presiden 3 periode itu ada skema Anies dan Prabowo.
Penasaran? Jadi ide presiden 3 periode ini ujungnya adalah memuluskan proyek super strategis Ibukota Negara Nusantara alias IKN. Ngeruk duit dari IKN sampai ribuan triliun.
Nah desas-desusnya beking presiden 3 periode ini adalah para konglomerasi di belakang Jokowi, jadi manuver Luhut Pandjaitan itu cuma kebagian operasi lapangan saja lah.
Lewat amandemen UUD 1945
Direktur Eksekutif Nusantara Centre, Yudhie Haryono mengungkapkan operasi presiden 3 periode ini berjalan dengan 5 skema alias 5 operasi rencana.
Operasi ini disiapkan Jokowi dengan beking konglomerasi di belakangnya.
Skema pertama untuk memuluskan presiden 3 periode adalah perpanjangan kekuasaan tanpa memilih.
Kata Yudhie, target skema ini adalah penambahan jabatan presiden menjadi 2-3 tahun lagi.
Nah jika plan A atau skema pertama itu gagal, ada skema keduanya. Apa itu? Sabar ya Sobat Hopers. Tarik nafas dulu lah.
Jadi skema kedua adalah amandemen UUD 1945 dengan target supaya Jokowi bisa terus menjabat.
"Agar Jokowi terus running periode ketiga, keempat, bahkan sampai tak ada pembatasan. Ada Pemilu tapi Pemilu dengan peserta Jokowi dengan lawan lain yang dicarikan siapa lawannya," ujar Yudhie kepada Hops.ID, Minggu 10 April 2022.
Nah bila skema amandemen UUD 1945 untuk nambah jabatan ini gagal, masih ada skema ketiganya lho. Apa itu? Yuk gasss lah.
Skema Anies dan Prabowo
Skema ketiga adalah Jokowi turun namun bukan lewat Pemilu. Lalu pakai apa dong?
"Plan C, maka dia (Jokowi) akan membuat semacam penyerahan kepemimpinan sebelum Pemilu, pakai Triumvirat jadi diserahkan ke Menhan, Menlu dan Mendagri," kata Yudhie.
Tahu kan siapa ketiga Triumviratnya. Ya, Menhan Prabowo Subianto, Menlu Retno Marsudi dan Mendagri Tito Karnavian.
Dalam skema Triumvirat ini, menurutnya, nggak harus nunggu situasi bangsa ini chaos dulu.
"Skema ini dimainkan kalau merasa banyak yang menentang (Presiden 3 periode) Jadi Triumvirat ini melaksanakan Pemilu dalam 1-2 tahun," katanya.
Selanjutnya masih ada skema keempat. Skema ini, jelas Yudhie, lewat Pemilu dan Jokowi tidak ikut berkompetisi lagi. Tapi Jokowi bakal memastikan kandidat capres di Pemilu bisa ia kendalikan nantinya.
"Plan D, Pemilu bisa dipastikan pesertanya cuma dua kekuatan, calonnya, kalau nggak Ganjar ya Anies, dia orang itu," jelas Yudhie.
Jadi menurutnya, pencalonan Anies dan Ganjar, itu adalah bagian dari skema untuk memuluskan kekuasaan dan kepentingan Jokowi.
Kalaupun Anies terpilih atau Ganjar yang terpilih, kepentingan Jokowi soal proyek IKN tetap akan dieksekusi dan tak dievaluasi.
Sedangkan skema kelima, alias skema paling mentok adalah membiarkan demokrasi prosedural berjalan sebagaimana biasanya karena skema pertama sampai keempat tidak bisa dilaksanakan.
Demi proyek IKN yang akan mendulang Rp4 ribu triliun
Yudhie mengatakan dari semua skema itu, Jokowi ingin memastikan proyek IKN berjalan mulus.
Mengapa Jokowi berkepentingan, sebab menurut taksirannya, nilai yang didapat dari proyek IKN adalah duit Rp4 ribu triliun dengan modal pembangunan Rp40 triliun.
"Ujung dari semua itu memastikan konglomerasi di belakang Jokowi tak terganggu proyek dan penghasilannya, salah satu proyek yang disiapkan adalah IKN," katanya.
Nah melihat dari perkembangan mutakhir respons publik soal presiden 3 periode, Yudhie melihat kemungkinan yang akan dijalankan adalah skema keempat yakni Pemilu tetap dilaksanakan dengan dua calon Anies dan Ganjar.
"Kompromisnya plan D (skema keempat). Mereka kan berharap plan C, tapi lihat respons publik jadinya Plan D. Maka diskenariokan mereka, dengan Plan D pasti IKN lancar," katanya.***
Sumber: hops