WANHEARTNEWS.COM - Aksi unjuk rasa mahasiswa yang menolak wacana penundaan pemilu membuat Kota Makassar, Sulawesi Selatan, mengalami kemacetan di sejumlah titik pada Jumat sore WITA (8/4). Tak hanya memblokade jalan nasional, ratusan pengunjuk rasa juga sempat mengadang bus Damri Bandara Sultan Hasanuddin.
Demo penolakan penundaan pemilu di Kota Makassar berlangsung di beberapa titik. Antara lain di Jalan Urip Sumohardjo, Jalan Ap Pettarani, dan Jalan Sultan Alauddin.
Adapun aksi blokade jalan dan penyanderaan bus ini terjadi di Jalan Urip Sumohardjo, sekitar pukul 16.45 WITA, Jumat (8/4). Akibatnya arus lalu lintas pun macet total.
"Indonesia sedang dalam genggaman kuat oligarki. Itu karena wacana penundaan pemilihan umum. Padahal kan sudah sangat jelas konstitusi soal masa jabatan presiden. Wacana ini mencoba memperkosa konstitusi kita," kata seorang penggerak aksi, Amrin, saat berorasi.
Ditambahkan Amrin, dengan kondisi saat ini di mana masyarakat masih menderita akibat pandemi Covid-19, seharusnya pemerintah tidak membahas soal masa jabatan.
Apalagi belakangan ini fenomena kelangkaan minyak goreng dan kenaikan harga BBM berpotensi melonjakkan harga pangan dan kebutuhan pokok masyarakat. Akan tetapi, berbagai masalah penting ini, justru tak mampu diselesaikan oleh pemerintah.
"Dengan berbagai polemik ini, kami dari Aliansi Mahasiswa UMI menyatakan, menolak penundaan pemilu, turunkan harga BBM, dan hentikan monopoli minyak goreng," tegasnya.
Sementara itu, aksi serupa di pertigaan Jalan Pettarani-Sultan Alauddin berlangsung tak kalah panas. Bahkan terjadi saling dorong antara pengunjuk rasa dengan aparat keamanan.
Kericuhan dipicu oleh tindakan aparat yang memaksa mengambil ban bekas yang akan dibakar. Upaya itu kontan memantik emosi mahasiswa yang menggelar aksi.
"Kami menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan tiga periode presiden termasuk masalah terkini penyelesaian persoalan minyak goreng dan subsidi bahan bakar minyak (BBM)," tegas Jenderal Lapangan Aksi dari Aliansi Rakyat Miskin Kota, Sukirman S Doturu, di lokasi aksi, Jalan Sultan Alauddin.
"Kami mendesak Presiden Jokowi segera memberikan pernyataan resmi tidak ikut merestui wacana masa jabatan tiga periode serta tetap pada komitmen menjalankan pemilu sesuai jadwal, dan tidak ikut serta mendukung penundaan pemilu," imbuhnya.
Jika tidak ada respons dari presiden soal tuntutan ini, mahasiswa akan kembali turun ke jalan dengan menggelar aksi yang lebih besar.
Sumber: RMOL