WANHEARTNEWS.COM - Ketua Majelis Syuro Partai Ummat Amien Rais menyebut Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan suah menjadi musuh bersama masyarakat Indonesia.
Hal ini berkaitan dengan klaim big data 110 juta orang mendukung penundaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Amien bilang, Luhut sedang berhalusinasi saat menyampaikan klaim big data tersebut. Hanya berkoar-koar tanpa bukti nyata.
"Luhut tidak sadar ia sedang berhalusinasi," kata Amien saat Milad 1 Tahun Partai Ummat, Minggu (17/4/2022).
Selain menyinggung Luhut, mantan Ketua MPR RI itu juga menilai terpilihanya Joko Widodo sebagai presiden sejak 2014, telah membawa bangsa Indonesia kepada demokrasi bohong-bohongan.
Menurut Amien, salah satu buktinya yaitu mengubah pemerintahan Indonesia menjadi oligarki yang lebih melayani kepentingan asing daripada melayani kepentingan bangsa sendiri.
"Kepentingan oligarki yang buas, immoral, ganas dan predatorik. Bangsa Indonesia sedang digiring menjadi bangsa jongos, bangsa kuli, bangsa kacung, bahkan ke arah bangsa budak yang harus melayani kepentingan asing atau aseng," kata Amien.
Oleh karenanya, Amien menilai untuk memperbaiki demokrasi di Indonesia adalah dengan mengganti kepemimpinan nasional yang ada sekarang dengan kepemimpinan nasional yang baru.
Artinya, kepemimpinan Jokowi harus berakhir pada 20 Oktober 2024.
"Rezim ini harus mengakhiri kepemimpinannya per 20 Oktober 2024," kata Amien.
"Mengganti kepemimpinan nasional yang ada sekarang dengan kepemimpinan nasional yang baru, yang memiliki kepemimpinan bercirikan SATF (Sidiq, Amanah, Tabligh, Fathonah)," kata Amien.
Di lain sisi, Amien juga menyarankan kepada Presiden Jokowi untuk mengambil langkah pemecatan terhadap Luhut.
"Pak Jokowi seyogianya memecat dia. Luhut bukan lagi aset bangsa tapi telah menjadi beban nasional," pungkasnya. /era]