WANHEARTNEWS.COM - Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais kembali mengkritisi isu penundaan pemilu yang berimplikasi pada penambahan masa jabatan presiden.
Amien menyarankan Presiden Jokowi untuk mengakhiri masa kepemimpinannya sesuai konstitusi, yakni dua periode maksimal. Ia juga mendorong Jokowi agar menyampaikan permintaan maaf ke masyarakat.
“Turunlah sesuai ketentuan konstitusi dan minta maaf lah secara tulus ikhlas kepada seluruh rakyat Indonesia,” ujarnya melalui kanal YouTube Amien Rais Official, dikutip Minggu (17/4).
“Saya yakin seluruh masyarakat, seluruh bangsa Indonesia pasti akan memaafkan dengan segala kebahagiaan,” sambungnya.
Sebelumnya, Amien Rais memakai kata ‘ajal’ untuk menggambarkan akhir masa pemerintahan Jokowi.
“Di hadapan Jokowi Luhut, sesungguhnya menurut saya ada dua macam ajal atau batas akhir kekuasannya,” kata pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) itu.
Pertama, ajal konstitusi. Menurut Amien, Jokowi bisa mengakhiri masa jabatannya sebagai presiden sesuai dengan konstitusi.
Kedua, ajal qodari atau ajal takdiri, yakni ajal yang sesuai dengan takdir Allah. Tak ada manusia yang tahu kapan datangnya.
Sementara itu, Presiden Jokowi telah meminta jajarannya agar tak lagi menyinggung soal penundaan pemilu dan fokus bekerja menangani persoalan negara.
“Saya meminta jajaran pemerintah untuk tidak menimbulkan polemik di masyarakat. Fokus pada bekerja dalam penanganan kesulitan-kesulitan yang kita hadapi,” kata Jokowi via akun Instagram resminya, Minggu (10/4).
“Jangan ada lagi yang menyuarakan soal urusan penundaan pemilu atau urusan perpanjangan masa jabatan,” pungkasnya.
S:Jitunews