WANHEARTNEWS.COM - Baru satu pekan sejak demo besar-besaran yang dilakukan Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) di depan gedung DPR/MPR RI di Jakarta, tapi isu soal tuntutan mereka sudah langsung meredup.
Ditutup oleh kasus penganiayaan yang dialami pegiat media sosial Ade Armando dan pengungkapan ribuan anggota kelompok radikan di Sumatera Utara.
Bagi Wakil Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI), Anwar Abbas, hal ini justru memancing pertanyaan besar. Sebab ada kecenderungan dua kasus tersebut dimunculkan untuk mengalihkan isu tuntutan mahasiswa.
"Isu dan tuntutan dari para mahasiswa yang berunjuk rasa beberapa hari yang lalu terbenam dan tidak lagi muncul di media," ucap Anwar Abbas lewat keterangannya, Selasa (19/4).
"Yang mengemuka adalah kasus Ade Armando dan ditangkapnya banyak pelaku teroris di Sumbar," imbuhnya.
Ia pun menduga ada dalang di balik dua insiden yang terjadi di Indonesia belakangan ini dan menutup kabar soal tuntutan mahasiswa.
"Saya tidak mengingkari adanya kasus yang dihadapi oleh Ade Armando dan adanya kelompok NII tersebut, tapi siapa otak dan pelaku di balik itu, serta untuk apa mereka melakukan itu semua?" tanyanya.
Dalam pandangan Anwar, masyarakat Indonesia sudah banyak tahu mengenai skenario dua peristiwa tersebut. Lantaran di Indonesia banyak orang yang melakukan rekayasa, hingga penegak hukum juga ikut terseret ke dalam permainan tersebut.
"Saya tidak akan menuduh siapa-siapa, tapi yang jelas saya mencium bau tidak sedap di balik itu semua," tutupnya.
Sumber: RMOL