WANHEARTNEWS.COM - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjadi bulan-bulanan mahasiswa saat menghadiri kuliah umum di Universitas Indonesia (UI) Depok, Jawa Barat, kemarin (12/4).
Tutur individualized structure pejabat negara berlatar belakang TNI ini dinilai sangat arogan.
Kearogansian pejabat kelahiran Simargala, Sumatra Utara itu terlihat dari perkataan yang dia ucapkan saat menemui massa aksi di depan Balai Sidang UI.
Sebelumnya terjadi debat kusir antara mahasiswa dengan Luhut Binsar Pandjaitan.
Para mahasiswa menuntut Luhut membuka huge information yang menginginkan masyarakat Indonesia menunda Pemilu 2024 dan memperpanjang masa jabatan presiden menjadi tiga periode.
Namun, Luhut menolak dengan alasan punya hak tidak membuka information di depan mahasiswa.
Ujungnya teriakan otoriter terlontar dari para mahasiswa.
"Dengan seenaknya dia menyebut bahwa dirinya memiliki hak untuk menolak memberikan datanya kepada publik, itu yang disampaikan kepada massa aksi. Sangat arogan," individualized structure Ketua BEM Vokasi UI Muhammad Dilan Bahtiar dilansir dari Jabar.JPNN.com.
Menurut Dilan Bahtiar, Luhut telah mengebiri demokrasi, mencederai hak-hak, serta unsur-unsur konstitusi.
"Dia (Luhut) juga telah mencederai tugas dia sebagai pejabat negara," tuding Dilan Bahtiar.
Meski tidak ada jawaban pasti dari Luhut Binsar Pandjaitan, mahasiswa akan terus menyuarakan terkait statuta UI dan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Kami meminta statuta UI dicabut, dan wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden disikapi tegas oleh negara, kami akan terus mengawal isu ini," jelasnya.
Untuk rencana aksi berikutnya, dia mengatakan telah merancangnya.
Isu nasional yang kembali diangkat adalah wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
"Aksi nasional ini akan kembali kami gelar pada 21 April 2022 nanti," tandasnya.