WANHEARTNEWS.COM - UMAT Islam sudah seharusnya memanfaatkan waktu di bulan Ramadan dengan menjalankan ibadah puasa secara baik. Lantaran, orang berpuasa termasuk golongan yang doanya tidak ditolak Allah SWT.
Hal itu diungkapkan Ustaz Adi Hidayat dalam ceramah online-nya yang tayang di kanal YouTube-nya, Selasa (6/4/2022).
Dijelaskannya, keutamaan orang yang berpuasa khususnya pada saat akan berbuka, terdapat dalam hadist shahih Riwayat Imam At Tarmidzi, nomor 3598 dan disampaikan sahabat Nabi Abu Khurairah.
“Beliau bersabda, ada tiga golongan utama yang doa mereka itu tidak ditolak mudah bagi Allah mengabulkannya. Yang pertama, orang yang tengah berpuasa puncaknya sampai dia berbuka, yang kedua pemimpin yang adil, yang ketiga doa orang yang tengah terzalimi,” ujarnya.
Allah SWT, lanjutnya, akan berkenan mengangkat doa orang-orang dalam ketiga golongan itu melewati awan-awan, bahkan terbuka pintu-pintu langit karena doa-doa mereka.
“Allah SWT berfirman; demi keagunganKu, Aku akan tolong kamu. Aku akan kabulkan doamu, walaupun sekejab saat ini, setelah sampai aku kabulkan,” sebutnya.
Ustaz Adi menjelaskan dari tiga golongan ini, paling menarik karena pertama disebut golongan yang tengah berpuasa.
Nabi Muhammad SAW menyebut orang berpuasa layaknya orang yang tengah berjuang meninggalkan makan, minum serta syahwat demi mendapatkan ridha dan pahala dari Allah SWT.
“Maka dari balasan itu diapresiasi seperti sabda Nabi, diberikan oleh Allah pendahuluannya (lewat) pengabulan doa yang cepat luar biasa, yang kilat menebus langit, melewati awan-awan yang berjejer rapi itu,” tuturnya.
Oleh karena, semua waktu di Ramadan sangat berharga. “Sahur punya keistimewaan, berbuka punya keistimewaannya, malamnya, setiap waktu bergantinya,” sambungnya.
Ustaz Adi mengatakan ketika tiba waktunya adzan dikumandangkan, tiba waktu maghrib itu puncaknya doa itu sulit ditolak. “Saat doa itu cepat dikabulkan, mohon kepada Allah boleh jadi hajat yang dimohonkan belum dikabukan dengan alasan tertentu, mintakan saat ini, boleh jadi ini waktunya. Boleh jadi ini kesempatannya,” bebernya.
Dalam hadist lain yang diriwayatkan HR Buchari dan Muslim, dijelaskan Ustaz Adi, keadaan doa yang sulit tertolak adalah satu diantara dua kebahagiaan setiap insan yang menunaikan puasa.
“Nabi bersabda; bagi setiap orang berpuasa itu ada dua kebahagiaan. Kebahagiaan pertama akan dirasakan pada saat dia berbuka. Dan kebahagiaan kedua di hari kiamat ketika dia membawa hasil puasanya dan menerima hasil pahalanya dari Allah SWT,” jelasnya.
“Kebahagiaan pertama diraih saat berbuka. Mengapa orang puasa bahagia berbuka. Bukan hanya sekadar puasanya tuntas, menahan lapar, hausnya dan syahwatnya. Tapi puncak kebahagiaannya adalah pada saat doa yang dipanjatkan berpotensi cepat dikabulkan Allah SWT,” paparnya.
Pun demikian, Ustaz Adi mengungkapkan orang yang berpotensi doanya dikabulkan adalah yang menjalankan puasaa dengan benar dan sesuai aturan Allah SWT.
“Karena itu, manfaatkan waktu menjelang berbuka untuk memperbanyak doa, manfaatkan suara azan. Bukan hanya untuk membatalkan puasa, tapi meneruskan doa pembuka yang bisa kita mohonkan,” pungkasnya.
Sumber: pojoksatu