WANHEARTNEWS.COM - Muhammad Ainun Nadjib atau Cak Nun menyebut presiden sekarang belum tepat. PPP membela Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang merupakan presiden pilihan rakyat.
"Apapun labelnya ya Presiden Jokowi adalah presiden yang dikehendaki oleh rakyat Indonesia. Terbukti beliau 2 kali memenangkan kontestasi pemilu," kata Ketua DPP PPP Achmad Baidowi atau Awiek kepada wartawan, Senin (11/4/2022).
Awiek menyebut Jokowi tidak akan terpilih 2 periode jika tak dikehendaki rakyat.
Awiek menyebut seorang presiden harus punya beragam kelebihan baru bisa dipilih mayoritas masyarakat Indonesia.
"Apa yang ada hari ini itulah hasil dari Pemilu 2019 kemarin," katanya.
Anggota DPR RI itu menyebut setiap manusia pasti memiliki kekurangan, termasuk Jokowi.
Karena itu, Awiek mengatakan Jokowi punya para pembantu untuk menyempurnakan urusan negara.
"Tentu setiap manusia ada ketidaksempurnaan, ada kekurangan, karena urusan negara itu tidak selesai di seorang presiden, karena presiden itu bukan dewa. Presiden makhluk biasa yang kebetulan mendapat amanah jabatan yang melekat," katanya.
"Maka kemudian dalam menjalankan tugas kenegaraan presiden dibantu oleh kabinet. Kalau diselesaikan presiden sendiri ya, nggak mungkin," ujar Awiek.
Awiek menyebut, apapun yang dikatakan orang-orang, Jokowi adalah presiden pilihan rakyat Indonesia.
"Memang mau dikatakan seperti apa faktanya masyarakat Indonesia memilih Jokowi, bukan yang lain," katanya.
Pernyataan Cak Nun
Cak Nun sebelumnya berbicara soal pemimpin bangsa Indonesia dalam ceramahnya di acara buka puasa bersama PDI Perjuangan.
Cak Nun menilai Indonesia dipimpin oleh presiden yang belum tepat saat ini.
Cak Nun mulanya menyebut negara-negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat dan Rusia, yang tak benar-benar 'berkuasa'.
Dia kemudian membandingkan dengan bangsa Indonesia yang dapat melampaui mereka. Hanya, menurut Cak Nun, pemimpinnya belum tepat.
"Wahai Amerika, wahai Rusia, wahai semua negara yang merasa kuat dan adikuasa, jangan pikir kalian benar-benar berkuasa karena kami adalah bangsa dengan peradaban dengan skala waktu 18 generasi," kata Cak Nun dalam acara PDIP, Minggu (10/4).
"Sehingga ilmu kita, manajemen kita akan jauh melebihi kalian semua. Cuma sekarang belum tepat saja presidennya. Jangan marah," imbuhnya. detik