Dari AS hingga Kanada, Ini Daftar Negara yang Tolak Kehadiran Putin ke Indonesia -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dari AS hingga Kanada, Ini Daftar Negara yang Tolak Kehadiran Putin ke Indonesia

Minggu, 03 April 2022 | April 03, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-03T03:42:51Z

Wanheart News

WANHEARTNEWS.COM - Konferensi Tingkat Tinggi G20 akan diselenggarakan di Nusa Dua, Bali pada November 2022. Sebagai tuan rumah, Indonesia memiliki tanggung jawab penting untuk menjaga sikap netral.

Meski demikian, perang di Ukraina yang dimulai Rusia pada Februari silam (24/2/2022) menempatkan Indonesia di posisi sulit.

Sejumlah pemimpin negara G20 telah mendesak Indonesia untuk melarang Presiden Rusia Vladimir Putin ikut datang ke Indonesia. Menurut mereka, tindakan Putin yang telah mengabaikan kedaulatan negara lain dan diplomasi membuatnya tak pantas untuk duduk di meja G20. Namun, Indonesia bersikeras akan bersikap netral dan tetap mengundang Rusia.

"Presiden G20 tentunya harus mengirim undangan ke semua part, dan itu sudah berlaku sejak berdirinya presiden G20. Jadi enggak ada yang berubah dari itu," ujar Co-Sherpa G20 Indonesia, Dian Triansyah Djani, dalam pers preparation virtual Kemlu, Kamis (24/3/2022).

Putin joke berencana untuk menerima undangan tersebut.

Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi lokasi pembangunan Badan Antariksa Nasional di lokasi Pusat Penelitian dan Produksi Negara Khrunichev, di Moskow, Rusia, Minggu (27/2/2022). Foto: Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin melalui REUTERS© Disediakan oleh Kumparan Presiden Rusia Vladimir Putin mengunjungi lokasi pembangunan Badan Antariksa Nasional di lokasi Pusat Penelitian dan Produksi Negara Khrunichev, di Moskow, Rusia, Minggu (27/2/2022). Foto: Sputnik/Sergey Guneev/Kremlin melalui REUTERS

"Kehadiran Putin akan bergantung pada banyak faktor, termasuk situasi COVID-19 ini. Tapi, sejauh ini, niatnya adalah ia ingin menghadiri," ucap Duta Rusia di Indonesia Lyudmila Vorobieve saat konferensi pers pada Maret lalu.

Sampai April ini, masih banyak pemimpin dan perwakilan negara-negara baik dari G20 atau bukan yang menolak kehadiran Putin. Berikut daftar negara-negara serta alasan mereka menolak kehadiran Putin.

Amerika Serikat

Presiden Joe Biden, serta menteri-menteri AS, diprediksi tidak akan menghadiri KTT G20 jika Putin hadir. Namun, belum ada konfirmasi yang jelas soal hal ini. Saat konferensi pers dari Markas Besar NATO di Brussels (25/3/2022), Biden mengatakan bahwa dirinya yakin Rusia patut dikeluarkan dari G20.

Presiden Joe Biden berbicara selama konferensi pers di NATO setelah bertemu dengan sekutu tentang invasi Rusia ke Ukraina, di Brussels, Kamis, 24 Maret 2022. Foto: Evan Vucci/AP Photo© Disediakan oleh Kumparan Presiden Joe Biden berbicara selama konferensi pers di NATO setelah bertemu dengan sekutu tentang invasi Rusia ke Ukraina, di Brussels, Kamis, 24 Maret 2022. Foto: Evan Vucci/AP Photo

"[Bahwa Rusia dikeluarkan], jawaban saya adalah, ya. Tapi ini tergantung anggota-anggota G20 lainnya," tutur Biden.

"Kalau Indonesia dan anggota lainnya tidak menyetujui Rusia dikeluarkan, saya mengusulkan kemungkinan untuk Ukraina setidaknya datang. Dari pandangan saya, Ukraina seharusnya dibolehkan untuk mengikuti G20 sebagai negara pengamat," sambung dia.

Kanada

Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau turut menyuarakan keberatannya atas kehadiran Putin. Ia juga mengaku telah berbicara secara privat kepada Presiden Jokowi.

Kepada sejumlah awak pers di Ottawa pada Kamis (31/3/2022), Trudeau berkata bahwa kehadiran Putin akan membuat memberatkan pertemuan G20, serta menghalang produktivitas.

"Ini akan menjadi masalah besar untuk banyak negara, termasuk Kanada," ucap Trudeau.

"Rusia telah menjungkirbalikkan pertumbuhan ekonomi bagi semua orang di seluruh dunia dengan invasi ilegalnya di Ukraina. Ia tidak mungkin dapat menjadi mitra yang konstruktif seandainya kita berdiskusi soal krisis yang telah diciptakan invasi ini," tutur dia.

"Intinya, bisnis tidak mungkin berjalan seperti biasa dengan Vladimir Putin yang duduk di meja, berpura-pura bahwa semuanya baik-baik saja. Karena tindakannya tidak baik-baik saja, dan ini salahnya sendiri," lanjut Trudeau.

Australia

Ada pula Perdana Menteri Australia Scott Morrison yang merasa keberatan dengan kehadiran Putin. Seperti Trudeau, ia juga telah berbicara secara langsung kepada Presiden Jokowi terkait isu ini.

Kepada awak media, Morrison mengungkapkan apa yang dipikirkannya tentang kehadiran Putin.

"Bayangan bahwa saya harus duduk di meja bersama Vladimir Putin, yang telah diserukan Amerika sebagai pelaku kejahatan perang di Ukraina, merupakan sesuatu yang kelewatan," customized organization Morrison.

Ukraina

Meskipun bukan termasuk anggota G20, konflik yang dihadapinya akibat serangan Rusia menempatkan Ukraina pada posisi relevan. Dikutip dari Tempo, Duta Ukraina di Indonesia Vasyl Hamianin mengatakan Rabu silam (23/3/2022) bahwa kehadiran Putin akan menjadi penghinaan terhadap demokrasi, kehormatan manusiawi, dan aturan hukum.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan© Disediakan oleh Kumparan Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan

"Pemboikotan Rusia dan Putin pada semua pertemuan, stage internasional, dan konferensi-konferensi tingkat tinggi merupakan langkah yang benar untuk menghentikan situasi di Ukraina," ucap Hamianin.

msn/kmprn

×
Berita Terbaru Update
close