Dirjen Dukcapil Ungkap Bakal Kenakan Tarif Rp 1.000 Setiap Akses NIK: 'Tak Ada Makan Siang Gratis!' -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Dirjen Dukcapil Ungkap Bakal Kenakan Tarif Rp 1.000 Setiap Akses NIK: 'Tak Ada Makan Siang Gratis!'

Kamis, 14 April 2022 | April 14, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-14T09:50:27Z

Dirjen Dukcapil Ungkap Bakal Kenakan Tarif Rp 1.000 Setiap Akses NIK: "Tak Ada Makan Siang Gratis!"

WANHEARTNEWS.COM - Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) berencana menarik tarif Rp 1.000 tiap akses Nomor Induk Kependudukan (NIK) di database kependudukan. 

Dirjen Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kemendagri Zudan Arif Fakrulloh mengatakan, tarif ini akan dikenakan pada lembaga atau instansi tertentu yang mengakses database NIK. 

Namun, saat ditanyakan kapan pengenaan tarif ini akan diberlakukan, Zudan tidak menjelaskan lebih lanjut. 

"Rencananya begitu Rp 1.000 per akses NIK dibayar oleh lembaga yang akses," ujarnya saat dihubungi, Kamis (14/4/2022).

Pengecualian Pengenaan Tarif

Pengenaan tarif ini akan dikecualikan untuk pelayanan publik, bantuan sosial, dan penegakan hukum. 

Misalnya untuk BPJS Kesehatan, pemda, kementerian, lembaga, sekolah, dan universitas. 

Saat ini Kemendagri sedang menyusun regulasi tentang Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) layanan pemanfaatan data adminduk oleh user yang saat ini sudah memasuki tahap paraf koordinasi antarkementerian atau lembaga. 

Mendagri Tito Karnavian sudah menyetujui dan memaraf draf RPP PNBP. 

"Dari tahun 2013, layanan untuk akses NIK ini gratis. Mulai tahun 2022 akan berbayar bagi industri yang bersifat profit oriented," ucapnya dalam keterangan tertulis. Pengenaan tarif ini diharapkan dapat membantu Direktorat Jenderal 

Dukcapil untuk memelihara dan mengembangkan sistem database kependudukan dalam jangka panjang. 

Sejalan dengan itu, Kemendagri sedang mengajukan alternatif pendanaan melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional dan World Bank.

Adminduk dan SIAK Terpusat butuh perangkat keras

Pelayanan administrasi kependudukan (Adminduk) di Ditjen Dukcapil Kemendagri difasilitasi oleh SIAK Terpusat. 

Pelayanan Adminduk ini menghasilkan output berupa 24 dokumen penduduk dan database kependudukan. 

Database hasil operasionalisasi Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) Terpusat ini dikelola oleh Ditjen Dukcapil dan dimanfaatkan oleh 4.962 lembaga pengguna yang telah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Dukcapil. 

"Semua ini memerlukan dukungan perangkat keras yang terdiri dari server, storage, dan perangkat pendukung yang memadai," kata dia.kompas

×
Berita Terbaru Update
close