WANHEARTNEWS.COM - Dalam konteks beragama, umat islam diharuskan mempunyai keyakinan bahwa Yang Maha segala - galanya hanya Allah SWT. Maka dari itu, selain Allah SWT akan memiliki sifat dho’if atau lemah.
Seperti dalam video salah satu ceramah Gus Baha yang mengatakan bahwa, biarpun seorang presiden pun, akan menjadi dho’if atau lemah apabila disejajarkan dengan sifat yang dimiliki Allah SWT.
Video ceramah Gus Baha tersebut diunggah di kanal YouTube Santreh Kopengan pada Rabu (13/4/2022), dijelaskan oleh Gus Baha bahwa, “jadi cara Allah, presiden itu dhoif, Amerika itu dho’if, lha kok barnag dho’if kok dijadikan tumpuan hidup,” katanya.
Namun, menurut Gus Baha, yang mempunyai pemahaman seperti ini, sekarang sudah sedikit atau minoritas. Maka dari itu, yang bisa dijadikan tumpuan dalam hidup, hanya Allah SWT. Hal - hal seperti ini, perlu diketahui oleh umat islam.
Dirinya pun kerap mendapat protes mengenai pemahan seperti itu, “saya sering diprotes, tapi di dunia gus, tetep butuh presiden,” bunyi protes salah satu orang terhadap Gus Baha. Lantas ia menjawab, “lebih butuh ke Allah, dibilangin kok bantah,” katanya.
“Orang kalau nggak dapat hidayah …. Mereka mesti alasan, ini hidup di dunia, butuh presiden, meskipun di dunia lebih butuh Allah, zaman kamu di kandungan butuh presiden?” kata Gus Baha.
Dengan gaya bercandanya Gus Baha mengatakan, “presidennya sendiri loh gak bisa ngatur dirinya hadapi DPRnya saja pusing, yang kamu idolakan itu pusing. Ya biasa saja,” tegas Gus Baha.
Pemahaman seperti bukan karena menyepelehkan presiden atau negara Amerika. Namun, bagi dirinya, makhluk ya sebatas makhluk. Karena makhluk itu kalimatuhaqqinnya adalah dho’if. Maka apabila ada yang menyifati makhluk itu qowi atau kuat, berarti itu perkataan yang salah.
“Ya sama, kamu nyifati bumi itu kuat, lah nanti kalau bumi dihancurkan? Kamu bilang bumi wujud, ya repot nanti, nah makanya kalau kamu ditanya, bumi gimana? Ya sekarang masih wujud tapi wujud terus kan nggak mungkin, setelah kiamat bumi ini dihilangkan kan?”
Makanya, umat islam dilatih untuk membaca kalimat, “kalimatu haqqin alaihaa nahyaa wa ‘alaihaa namuutu wa bihaa nub’a-tsu inysAllahu minal aminin.” Karena memang kalimat ini yang benar - benar kalimat wujud abadi selamanya.
Demikianlah isi ceramah Gus Baha yang mengatakan bahwa presiden itu dho’if dan lebih butuh ke Allah SWT daripada ke presiden.
Sumber: suara