WANHEARTNEWS.COM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Makarim tegas menolak usulan bahasa Melayu sebagai bahasa resmi negara-negara ASEAN.
Menurutnya, bahasa Indonesia harus diprioritaskan. Mengingat bahasa Indonesia memiliki banyak keunggulan.
“Saya sebagai Mendikbudristek, tentu menolak usulan tersebut. Namun, karena ada keinginan negara sahabat kita mengajukan Bahasa Melayu sebagai bahasa resmi ASEAN, tentu keinginan tersebut perlu dikaji dan dibahas lebih lanjut di tataran regional,” tutur Nadiem.
Penolakan Nadiem tersebut berbuntut panjang jadi perbincangan heboh di media sosial. Parahnya serial animasi populer asli Malaysia, Upin Ipin ikut terseret.
Bahkan Upin Ipin masuk jajaran trending topik Twitter tanah air pada Kamis (7/4/2022) kemarin.
Mulanya seorang netizen Malaysia pemilik akun @erdina_nadya melarang warga Indonesia menonton Upin Ipin buntut dari ditolaknya usulan Perdana Menteri Malaysia Dato’ Sri Ismail Sabri Yaakob agar memperkuat Bahasa Melayu sebagai bahasa perantara dan bahasa resmi ASEAN.
“Kalau indonesian takmo guna bahasa melayu sebagai bahasa rasmi ASEAN ni senang je. Jangan tengok upin ipin lagi dah ok?” celoteh akun @erdina_nadya dikutip pada Sabtu (9/4/2022).
Protes warganet Malaysia ini kemudian dibalas telak oleh netizen tanah air. Beragam komentar kocak dilontarkan yang bikin geleng-geleng kepala.
Salah satunya komentar yang meminta Susanti, teman sepermainan Upin Ipin yang berasal dari Indonesia.
“Ok. Minta tolong juga pulangkan susanti kembali ke indonesia,” jawab @dadank***.
“sakit ape nih upin ipin minta ditengok?” tanya @nicko***.
“Indonesia tak butuh Upin Ipin tapi upin ipin yg butuh indonesia karena indonesia adalah market terbesar bagi upin ipin. Kembalikan susanti !!” timpal @shep***.
Sumber: fajar