WANHEARTNEWS.COM - Presiden Joko Widodo diharapkan dapat teguh memegang komitmennya yang memutuskan menghentikan ekspor crude palm oil (CPO) dan minyak goreng yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan stabilitas harga.
"Istiqomah ya Kangmas Jokowi, sekarang kita lawan oligarki CPO dan migor, jangan mencla mencle," ujar politisi kawakan Arief Poyuono kepada wartawan, Sabtu (23/4).
Arief mengingatkan itu bukan tanpa alasan. Pada beberapa kasus, kata Arif, Jokowi kerap kali berubah arah angin dan mengubah kebijakan yang dia keluarkan sendiri.
Memang, kata Arief, Jokowi berubah pikiran pada kebijakannya karena orang ketiga. Seperti pada kasus kran ekspor batubara yang dicabut setelah Jokowi dipengaruhi Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
"Jangan kayak komoditas batubara dilarang ekspor oleh Kangmas, Begitu Pak Luhut turun gunung, ekspor batubara dibuka lagi," katanya.
"Nanti kalau Pak Luhut Binsar Panjaitan mencoba membuka kran ekspor minyak goreng dan CPO jangan boleh, janji loh ya," imbuhnya.
Kata Arief lagi, kebijakan melarang ekspor CPO dan migor adalah harapan rakyat yang harus bisa dipertahankan dari suara-suara kekecewaan yang mungkin saja muncul.
"Rakyat sekarang sangat mendukung kebijakan Kangmas Jokowi loh ketika membuat kebijakan mulai tanggal 28 April CPO dan minyak goreng dilarang untuk ekspor," pungkasnya
Sumber: RMOL