WANHEARTNEWS.COM - Ketua PP Muhammadiyah Anwar Abbas menyoroti langkah Inggris Raya yang berani menghukum Perdana Menteri Boris Johnson dan Kanselir Rishi Sunak.
Anwar Abbas mengapresiasi kepolisian setempat yang menyatakan keduanya bersalah karena melanggar aturan covid-19.
"Johnson juga telah menyampaikan permintaan maafnya kepada publik karena merasa gagal dalam mematuhi peraturan yang ditetapkan pemerintah yang dipimpinnya," ujar Anwar kepada GenPI.co, Kamis (14/4).
Anwar juga mencermati istri Johnson, Carrie, yang juga telah menyatakan diri siap dihukum dan didenda.
Menurut dia, peristiwa tersebut merupakan pelajaran berharga dalam menegakkan hukum di sebuah negara.
"Penegak hukum tidak takut menindak siapa pun yang bersalah dan melanggar hukum meski tersangkanya punya jabatan tinggi," tegas Anwar.
Lebih lanjut, Anwar berharap hukum tanpa diskriminasi itu bisa dicontoh Indonesia.
"Jadi, berbeda sekali dengan yang terjadi di Indonesia. Negara ini hukum tampak tajam ke bawah, tetapi sangat tumpul ke atas," katanya.
Menurut Anwar, Indonesia harus segera berbenah.
Anwar mengingatkan ada efek jangka panjang jika hal itu tetap lumrah terjadi.
"Akhirnya, masyarakat tidak percaya kepada para penegak hukum," tambahnya.(*)
Sumber: genpi