WANHEARTNEWS.COM - Pegiat demokrasi sekaligus Ketua lembaga kajian Sabang Merauke Circle (SMC), Syahganda Nainggolan menanggapi isu bakal dipasangkannya Anies Baswedan-Puan Maharani pada Pilpres 2024.
Wacana itu, kata Syahganda, perlu diperjuangkan. Sebab semua elemen yang konsisten menolak penundaan pemilu, juga mestinya melawan penundaan pemilu.
"Ini, kan suasana demokrasi kita saat ini diacak-acak, makanya fenomena Anies-Puan harus didorong untuk terus melawan oligarki, utamanya dalam upaya menyelamatkan kehidupan bangsa dan demokrasi di Indonesia ke depan," ujar Syahganda, Jumat (1/4/2022).
Menurut Syahganda, upaya melawan penundaan pemilu itu bisa dilakukan ke kampus-kampus dan aksi-aksi lain.
Perlawanan gerakan penundaan pemilu ini, kata dia, bahkan bisa diawali dengan daerah yang memberikan kontribusi bagi kemerdekaan dan pembangunan, seperti antara lain Yogyakarta.
"Kalau mereka yang secara terang-terangan melanggar konstitusi ingin menunda Pemilu dan berani melakukan gerakan terbuka, maka yang mendukung konstitusi sekaligus ingin menyelamatkan bangsa, juga harus lebih berani terang-terangan menunjukkan sikapnya dalam menghadapi mereka atau kelompok yang ingin menunda pemilu" kata Syahganda.
Syahganda pun mendesak PDIP, Gerindra, Demokrat, dan PKS bersama kekuatan lain harus pula turun ke kampus untuk menggalang perlawanan terhadap keinginan pendukung oligarki, yang akan menghambat pembangunan demokrasi bangsa melalui agenda penundaan Pemilu tersebut.
"Jadi, semua pencinta negara ini harus bersatu padu untuk menyelamatkan bangsa dan demokrasi," katanya.
Sumber: era