WANHEARTNEWS.COM - Akhmad Sahal sebut umat sekarang lebih berperadaban dibanding umat Nabi Muhammad zaman dulu.
Pernyataan tersebut disampaikan Akhmad Sahal saat berbincang bersama Ade Armando.
Menurut Akhmad Sahal, mengikuti Nabi Muhammad SAW bukan berarti mengikuti seluruh hal-hal atau aspek dari Nabi Muhammad SAW, akan tetapi sesungguhnya cukup mengikuti Nabi pada aspek keagamaan, teologis dan spiritualitas.
Akhmad Sahal menjelaskan bahwa Nabi Muhammad juga merupakan manusia biasa yang bisa salah, dan dalam riwayat diceritakan bahwa Nabi Muhammad SAW pernah melakukan kesalahan.
“Nabi itu punya dua elemen, punya dua katgori ya. Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa Nabi Muhammad itu adalah manusia biasa yang mendapatkan wahyu,” ujar Akhmad Sahal menjelaskan.
“Sesungguhnya aku adalah manusia biasa seperti kalian yang diberi wahyu. Nah, dalam kaitannya posisi nabi sebagai manusia biasa, nabi itu pernah salah dan mengakui bahwa orang lain itu lebih tahu,” ujar Akhmad Sahal melanjutkan.
Video itu diunggah oleh channel youtube Cokro TV, dengan judul ‘Tadarus Ramadan: Sebagai Manusia, Nabi Muhammad Bisa Salah’, pada Rabu, 6 Maret 2022.
Kemudian, Akhmad Sahal menceritakan sebuah kisah tentang Nabi Muhammad pernah salah dan mengaku salah.
“Nabi pernahs salah! ini harus diingat, menarik ini!,” ujar Akhmad Sahal menjelaskan.
“Ada kasusnya, Nabi suatu hari jalan-jalan di Madinah, kemudian warga sedang melakukan penyerbukkan pohon kurma,” ujar Akhmad Sahal menceritakan.
“Kemudian Nabi bertanya, lagi ngapain? kira-kira gitu kan. Lagi menyerbuk pohon kurma, kata Nabi ‘gausah dilakukan itu, biarin aja’,” ujar Akhmad Sahal melanjutkan.
Akhmad Sahal melanjutkan ceritanya, bahwa Nabi beberapa waktu kemudian pohon kurma itu tidak tumbuh dengan baik, karena warga Madinah mengikuti arahan nabi.
Kemudian, Nabi Muhammad SAW sampaikan pesan bahwa warga lebih tahu urusan dunia mereka.
“Bisa kita simpulkan, sebenarnya umat nabi zaman sekarang, dalam soal kehidupan itu lebih berperadaban dibanding umat nabi zaman dulu!,” ujar Akhmad Sahal melanjutkan. /terkini]