WANHEARTNEWS.COM - Gencarnya wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden masih gencar disuarakan sejumlah pihak, terutama dari kalangan pemerintah.
Mantan Menteri Keuangan Fuad Bawazier mencium adanya upaya cipta kondisi melalui isu ekonomi dan sosial yang saat ini digelontorkan pemerintah untuk menutupi akselerasi mengubah konstitusi.
Keseriusan memperpanjang masa jabatan presiden ini, kata Fuad, terlihat ketika orang-orang yang kencang menggaungkan penundaan pemilu atau Jokowi 3 periode telah mengerahkan sejumlah elemen masyarakat, lembaga survei, media hingga mahasiswa yang turut diundang ke istana.
“Parpol-parpol telah resmi bersikap mana yang pro dan mana yang menolak perpanjangan atau penundaan pemilu. Pimpinan mahasiswa salon tidak usah diperhitungkan meski sudah menghadap ke istana,” tegas Fuad kepada Kantor Berita Poliitk RMOL, Senin (4/4).
Fuad menilai adanya klaim-klaim sepihak yang dilakukan pemerintah terkait isu penundaan pemilu dengan mengerahkan organisasi tertentu, tidak perlu diambil pusing, sebab itu semua merupakan kloningan atau tiruan.
"Tetapi lihatlah ribuan mahasiswa yang berdemo menentang penundaan pemilu meski beritanya minim di TV atau media mainstream. Juga bantahan dari cabang-cabang HMI sudah bermunculan. Entah dari cabang-cabang organisasi mahasiswa lainnya,” tutupnya.
Sumber: RMOL