WANHEARTNEWS.COM - Pengamat politik Rocky Gerung menilai kebohongan Istana Negara dimulai dari ulah Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan.
Hal itu disampaikan Rocky merespons pernyataan Ketua DPD RI La Nyalla Mahmud Mattalitti yang menyebut big data yang disampaikan Luhut bohong.
Seperti diketahui, Luhut mengeklaim mempunyai big data suara 110 juta pengguna media sosial yang ingin Pemilu 2024 ditunda.
"Dia (La Nyalla, red) mulai langsung menganggap bahwa kebohongan Istana Negara dimulai oleh ulah dari Luhut," ujar Rocky dikutip GenPI.co dari akun YouTube Rocky Gerung Official yang tayang pada Minggu (17/4).
Tentu bukan tanpa alasan Rocky menyebut La Nyalla mulai menganggap kebohongan Istana Negara dimulai dari Luhut.
Pasalnya, Luhut menolak membuka big data terkait penundaan Pemilu 2024.
"Artinya, betul-betul kebohongan ini didesain oleh Luhut," kata Rocky.
Rocky melihat Luhut mengambil keuntungan dari jabatannya sebagai Menko Marves.
Di sisi lain, Rocky menilai La Nyalla saat ini menjadi wakil dari oposisi pemerintah.
"Dia (La Nyalla, red) melihat potensi bangsa ini hancur sudah di depan mata," ujar Rocky. (*)
Sumber: genpi