WANHEARTNEWS.COM - Kabar Presiden RI, Joko Widodo alias Jokowi ditinggalkan NU menjadi rumor tidak sedap yang menimpa orang nomor satu di Indonesia itu.
Rumor Jokowi ditinggalkan NU muncul saat PBNU nampak mulai mesra dengan petinggi PDIP.
Teranyar, Pengamat Politik, Rocky Gerung ikut menyinggung kabar Jokowi ditinggalkan NU.
Kata Rocky, manuver PBNU tidak bisa dipandang sebelah mata. NU bakal mencari sandaran yang tepat untuk melabuhkan pilihan politiknya.
Hal itu mengingat NU adalah organisasi kemasyarakatan dengan pengikut terbanyak di Indonesia.
"Karena NU ini kemampuan manuvernya luar biasa, sinyal itu menunjukkan udah tahu lah ini kapal udah oleng Pak Jokowi, jadi merapat PDIP lebih masuk akal, daripada bertahan di kabinet," kata Rocky dikanal Youtube Rocky Gerung Official, dikutip Hops.ID pada Kamis, 7 April 2022.
Kecondongan PBNU pada PDIP, lanjut Rocky, sebagai buntut rumor renggangnya hubungan Megawati dengan Jokowi.
Sehingga kedekatan itu, sambung Rocky, akan berbahaya bagi keberlangsungan politik Jokowi.
Lebih-lebih akan membuat Jokowi ketakutan. Sebab kemesraan PBNU pada Megawati bisa dinilai sebagai manuver kepindahan pilihan politik.
"Walaupun isinya masih cuman basa-basi tapi buat pak Jokowi ketar-ketir," katanya.
Selain itu, rumor Jokowi ditinggalkan NU cukup beralasan, hal itu imbas dari pengalaman pasca Pilpres 2019 lalu, di mana NU seolah kurang diperhatikan.
"NU paling peka dengan keadaan, saya mau bertaruh, saya lihat NU sudah berhenti mendukung Jokowi karena dia lihat juga, ya dapat untung apa dari situ itu, cuma remah-remah saja," kata Rocky.
Sebelumnya, Menteri Agama RI, Gus Yaqut mengunggah lawatannya mendampingi PBNU ke kediaman Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, didampingi Sekjend Hasto Kristiyanto.
Hadir pada kesempatan itu antara lain, KH.Yahya Cholil Staquf, Sekjen Saifullah Yusuf dan Bendum, Mardani H Maming.
"Sore tadi ngabuburit bersama Presiden RI ke 5 Ibu Megawati Soekarnoputri. Berbincang lebih dari 2 jam, saya bersama Ketum, Sekjen dan Bendum PBNU juga Sekjen PDI Perjuangan Mas Hasto, mendapatkan asupan kebangsaan, politik dan perspektif masa depan Indonesia dari tokoh yang sangat matang di dunia politik," tulis Gus Yaqut di akun Instagram @gusyaqut.***
Sumber: hops
