WANHEARTNEWS.COM - Sungguh sadis jika benar ayah tiri pacar korban yang menghabisi nyawa mahasiswa kedokteran Universitas Brawijaya, Bagus Prasetya Lazuardi.
Ayah tiri pacar korban ini diduga pembunuh berdarah dingin.
Sebab ayah tiri pacar korban ini sudah datang takziyah ke rumah orangtua korban di Tulungagung.
Dan mereka sempat foto-foto bareng dengan kedua ortu dari Bagus Prasetya Lazuardi.
Ayah tiri pacar korban, ZI, menjadi terduga pelaku pembunuh calon dokter, Bagus Prasetya Lazuardi.
Diketahui ZI dan keluarganya sudah menjenguk dr Tutit Lazuardi SpOG (K), ayah korban Bagus Prasetya.
Terduga ZI sempat datang ke rumah duka di Jalan Letjen Suprapto Tulungagung.
Kehadiran ZI untuk takziah ini dikuatkan dengan sebuah foto yang beredar di antara tenaga kesehatan.
Ketika takziah, ZI datang bersama TS dan ibu TS.
Mereka sempat berpose bersama dr Tutit dan istrinya.
Dalam foto tampak dr Tutit berdiri paling kanan, kemudia. ZI, TS di tengah, istri dr Tutit dan ibunya TS.
“Mereka datang bertiga, TS, ayah tirinya sama ibunya,” tutur seorang mantan staf di RSUD dr Iskak.
Foto yang beredar itu diambil oleh keluarga dr Tutit Lazuardi saat mereka hendak pulang.
Namun sumber ini tidak tahu pasti hari kedatangan ZI, TS dan istrinya.
“Yang jelas saat itu sudah sepi pentakziah. Waktunya malam,” ucapnya.
Diketahui, ayah dari Bagus merupakan sosok dokter kandungan terkenal di Tulungagung.
Dia bernama dr Tutit Lazuardi, Sp.OG (K).
dr Tutit mengaku berat menerima kenyataan anaknya ditemukan dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
Namun, kenyataan pahit tersebut harus diterimanya. Baginya, jodoh, rezeki dan ajal sudah ditentukan oleh Yang Maha Kuasa.
Bagus adalah anak ke-2 dari empat bersaudara, dan satu-satunya anak laki-laki. Sosoknya selama ini dikenal baik dan pediam.
Selama ini dr Tutit mengaku tidak pernah mendengar masalah dari anaknya.
Setelah mengetahui putranya itu ditemukan meninggal dalam kondisi ditutupi semak-semak di Pasuruan, dr Tutit pun lantas mengungkap 3 hal terkait takdir.
“Orang hidup, ada 3 hal yang sudah dipastikan: jodoh, rezeki dan ajal. Saya sudah menerima,” ucap dr Tutit, Rabu (13/4/2022).
Sumber: pojoksatu