WANHEARTNEWS.COM - Mantan Sekretaris Kementerian BUMN Muhammad Said Didu menyebut 6 tahap negara China menjebak negara-negara dengan Utang.
Yakni:
(1) Ambil proyek strategis dengan janji-janji manis
(2) Lalu Proyek itu dibangun oleh China (bahan baku, mesin, Tenaga Kerja dari China)
(3) Naikkan biaya proyek (di tengah jalan -red)
(4) Berikan pinjaman (akibat kenaikan biaya proyek -red)
(5) Akhirnya proyek tidak layak dan negara tsb tidak mampu bayar
(6) Akhirnya diambil oleh China
Urain Said Didu di atas mengomentari berita "Indonesia Minta Bantuan Hutang Senilai USD 2 Miliar Dari China"
[Berita]
Kementerian Perhubungan Indonesia rencananya akan meminta bantuan dana dalam bentuk hutang kepada China Development Bank.
Hutang dari China ini ditaksir mencapai USD2 miliar dan akan digunakan pemerintah Indonesia untuk menutup biaya pembengkakan 75 persen dari proyek pembangunan kereta cepat yang akan menghubungkan Jakarta dengan Bandung.
Rencana peminjaman dana ini diungkap oleh Presiden Direktur Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) Dwiyana Slamet Riyadi.
Menurutnya hutang ini dilakukan karena terjadi pembengkakan dana dalam proyek yang rencananya akan rampung tahun depan ini. Proyek ini telah membengkak menjadi USD 8 miliar.
“Jelas yang pertama ditawarkan adalah CDB, pemberi pinjaman yang membiayai 75 persen proyek,” ucapnya Riyadi, pada Senin, 25 April 2022.
Diketahui bahwa proyek kereta cepat ini merupakan bagian dari Belt and Road Initiative, sebuah program milik China senilai lebih dari USD1 triliun yang bertujuan untuk membiayai dan membangun proyek infrastruktur di seluruh dunia.(*)
Jebakan spt ini yg dilakukan oleh China di berbagai negara :
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) April 26, 2022
1) ambil proyek strategis dg janji2 manis
2) dibangun oleh China (bhn baku, mesin, TK dari China)
3) naikkan biaya
4) berikan pinjaman
5) tdk layak dan tdm mampu bayar
6) diambil oleh Chinahttps://t.co/Wo0Yx2cVNf