WANHEARTNEWS.COM - Larangan ekspor kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) dan produk turunannya, seperti minyak goreng yang disampaikan Presiden Joko Widodo mendapat kritikan dari berbagai kalangan. Salah satunya dari mantan Sekretaris Kementerian BUMN M. Said Didu.
Menurut Said Didu, larangan yang akan berlaku per 28 April itu justru akan membuat Indonesia babak belur. Dia mengurai setidaknya ada 6 alasan mengapa Larangan ekspor CPO bikin babak belur.
“Pertama harga TBS (tandan buah segar) anjlok. Kedua, pendapatan negara dan perolehan devisa turun,” ujarnya lewat akun Twitter pribadi, Selasa (26/4).
Selanjutnya, larangan ini akan membuat harga CPO dunia naik. Ini lantaran Indonesia merupakan salah satu eksportir terbesar di dunia.
Keempat, harga minyak goreng naik. Sementara dampak selanjutnya adalah subsidi biosolar potensial menjadi sekitar Rp 20.000 per liter.
“Terakhir, kepercayaan pasar dunia terhadap Indonesia turun,” tutupnya.
Sumber: RMOL