WANHEARTNEWS.COM - Dulu logika pemerintah naikin BBM karena harga minyak dunia naik | harganya turun, tetep aja dinaikin, alasan lagi, udah niat itu mah.
Alasannya naikin BBM karena rakyat kecil | lha sekarang rakyat kecil sekedar beli cabe aja susah, justru mereka kena dampak paling parah.
Yang paling untung harga BBM naik siapa? ya yang punya pom bensin asing | akhirnya investasinya maknyus, harga minyaknya sekarang bersaing.
Bukti lagi bahwa selama ini demokrasi hanya khayalan saja | mayoritas yang nggak setuju BBM naik nggak didengar dan diperhatikan.
Dalam Islam, Nabi bersabda, pemimpin itu layaknya penggembala | ia bertugas menjaga, melindungi, melayani, bukan hitung-hitung untung rugi.
Layaknya ayah bagi anak-anaknya, walaupun makan harus disubsidi ya tetep dilakoni, ngutang juga ayo | itulah pemimpin dalam Islam.
Nabi bersabda bahwa "Muslim berserikat pada 3 hal, padang rumput, air, api" (HR Abu Dawud) | artinya energi bagian dari milik umum.
Hutang banyak, produksi minyak terus menurun, over-consumption, itu bentuk salah kelola negara | tapi yang disalahkan malah rakyat, aneh.
Negara yang tak efisien karena korupsi meraja, mafia migas melenggang | yang harus nanggung malah rakyat dengan naikin BBM, logika?
Nyata-nyata sekarang, bukan orang kaya yang terpengaruh dengan naiknya BBM kan? | semua yang terpengaruh yang pendapatan menengah ke bawah.
Pengusaha mah mudah, tinggal masukin naiknya BBM jadi bagian beban biaya, harga jual produk naikin | yang karyawan mau naikin harga apa?
Islam diturunkan sempurna, pasti juga ada cara mengatur negara dan BBM | yuk pelajari, yuk ngaji, biar wawasannya luas, biar cerah.
(Ustadz Felix Siauw)