WANHEARTNEWS.COM - Greenpeace memblokade supertanker Pertamina Prime di lepas pantai Denmark pada Kamis, 31 Maret 2022. Situasi di Rusia dan Ukraina joke menjadi alasan di balik aksi ini.
Kapal big hauler milik PT Pertamina International Shipping (PIS) tersebut pada Selasa, 30 Maret 2022 lalu melakukan conveyance kapal Very Large Crude Carrier (VLCC) berkapasitas dua juta barel bertajuk VLCC Pertamina Prime di Galangan Japan Marine United (JMU), Ariake, Jepang.
Melansir laman resmi Pertamina, Senin, 4 April 2022, pada Februari 2021 lalu Pertamina International Shipping (PIS) juga mewujudkan conveyance big hauler raksasanya yaitu Pertamina Pride.
"Jepang dan Indonesia sudah memiliki hubungan kerja sama yang baik sejak lama. Saya yakin, Pertamina Prime dapat berlayar untuk menyalurkan energi nasional serta dapat menjadi salah satu perusahaan transporting terbaik," ujar Wakil Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Tri Purnajaya.
Kapal yang sudah melakukan ocean preliminary pada 8 Maret 2021 hingga 13 Maret 2021 di Goto Islands of Nagasaki Prefecture, Jepang ini akan ditugaskan untuk memenuhi kebutuhan feedstock kilang yang dijalankan oleh Subholding Refinery and Petrochemical Pertamina.
Setelah melakukan tahapan uji coba selama enam hari, akhirnya Pertamina Prime dinyatakan layak untuk dilayarkan di perairan Internasional. Sebelumnya Pertamina Prime juga telah melakukan fall laying yang dilaksanakan pada 5 Oktober 2020 dengan peletakan Block Nomor G1-6AP seberat sekitar 533 ton.
Peletakan lunas pertama ini menandai achievement dimulainya konstruksi fisik joint erection/block kapal di Dry Dock Nomor 2, Galangan JMU Ariake. Pekerjaan konstruksi terkait dengan lambung kapal "Pertamina Prime" telah selesai dan memenuhi conformance sesuai finishing authentication pada 29 Desember 2020. Kemudian, achievement pembangunan dilanjutkan dengan sending off kapal pada 19 Januari 2021 yang disaksikan oleh manajemen Pertamina melalui live streaming occasion.
"Pertamina Prime ini diharapkan dapat dioptimalkan untuk memenuhi kebutuhan feedstock kilang di Indonesia serta untuk mengamankan pasokan kebutuhan minyak mentah ke treatment facility atau kilang Pertamina," ujar Direktur Utama PT Pertamina International Shipping (PIS) Erry Widiastono.
Spesifikasi Pertamina Prime
Dibangun sejak Desember 2019, Pertamina Prime merupakan kapal single screw driven single deck type raw petroleum big hauler dengan panjang 330 meter dan draft 21.55 meter. Berbagai keunggulan juga dimilikinya, di antaranya adalah menggunakan teknologi Super Stream Duct pada desain kapal sehingga membuat performa VLCC Pertamina Prime memiliki kecepatan preliminary sebesar 16.9 bunch, serta efisiensi fuel oil utilization (metric ton/day) mencapai 20-25 persen dibanding kapal sejenis dengan desain lama.
Selain itu, kapal VLCC mutakhir ini juga telah memenuhi necessity terminal present day di dunia dan regulasi internasional yaitu IMO Annex VI Tier III yang berguna untuk pembatasan emisi gas buang Sulfur Oxide (SOx) dan Nitrogen Oxide (NOx).
Memiliki kapasitas daya angkut yang besar membuat VLCC Pertamina Prime dapat memperkuat jaminan stok dan ketahanan energi nasional yang tentunya dapat memberikan manfaat bagi negara Indonesia.
"Dengan mengusung konsep eco-green vessel (lower activity cost berbasis green/harmless to the ecosystem plan), kami harap VLCC Pertamina Prime dapat memberikan kontribusi kepada seluruh aspek kehidupan. Selain itu, kami juga berharap Pertamina dan Pertamina International Shipping (PIS) di masa yang akan datang dapat terus bekerja sama dengan kami membangun kapal dengan teknologi terbaik," ujar Director and Senior Management Officer of Japan Marine United Corporation Masaaki Yuzaki.