OLEH: EDYSA GIRSANG
ADIK-adik mahasiswa yang berjuang, biarkan orang-orang itu mencibir bahkan menganggap kalian dungu. Sesungguhnya mereka sedang buta dan tuli, mereka buta akan kebijakan junjungannya yang membuat negeri ini semakin terpuruk dan terpecah.
Mereka buta kalau keadaan rakyat makin sulit karena prilaku dan kebijakan yang menyengsarakan rakyat.
Dan mereka juga telah dicetak menjadi orang orang yang tuli, sebagaimana majikannya antikritik dan setiap kritik dianggap permusuhan.
Sesungguhnya kalian sedang menjaga negeri kalian dari keterpurukan, sementara mereka sedang mencari muka pada junjungannya.
Watak para pemuja adalah kebenaran hanya ada pada kekuasaan junjungannya, dan mereka belum tentu tahu apa itu negara, pemerintah, dan rakyat?
Untuk apa itu semua ada?
Adik-adik mahasiswa yang jujur, tulus dalam berjuang kalian adalah harapan bangsa, walau mereka bilang kalian ditunggangi. Tapi benar kalian ditunggangi oleh jeritan hati orang tua, saudara, tetangga, keluarga sahabat kalian yang juga rakyat Indonesia.
Kalian punya nurani, kalian punya hati, dan terpenting kalian punya nyali menyatakan kebenaran.
Hati dan perjuangan kalian adalah mulia demi orang banyak bukan demi kekuasaan. Jadi kalian tak sama dengan mereka para pemuja kekuasaan bahkan pasukan bayaran (buzzer) kekuasaan.
Belajar adalah hak kalian untuk memperoleh bekal masa depan.
Berjuang adalah bakti kalian bagi nusa dan bangsa.
Kalian pertaruhkan kepentingan kalian demi perbaikan, menjaga, dan kemajuan negerimu.
Teruslah semangat, jangan menyerah. Tak ada yang lebih mulia dalam hidup ini ketika kalian abdikan hidup kalian demi kepedulian dan masa depan hidup orang banyak.
Dengan kalian berjuang saat ini ada harapan besar bagi rakyat banyak, bagi negeri ini bahwa harapan masih ada, harapan sebagai sebuah bangsa masih ada, dan kalian adalah harapan bagi kemajuan dan kebaikan negeri ini.
Hidup Indonesia
Hidup Rakyat
Hidup Mahasiswa
Hidup Petani
Hidup Nelayan
Hidup Buruh
Hidup Pemuda
Yang berjuang.
Itulah yel-yel yang sering berkumandang saat aksi sama seperti aku dan kakak-kakakmu dulu saat perjuangan '98.
Dari sana kalian bisa belajar, bahwa kecintaan atas negeri ini juga perjuangan itu tidak mudah.
Diskusi, aksi, evaluasi, dan refleksi.
"Jika hatimu tergetar melihat keadilan, maka engkau adalah saudaraku" - che-
#SelamatkanIndonesia
#HancurkanOligarki
#KKNmusuhRAKYAT
#MeiBersatuUntukRakyat
Salam hormat dariku kakakmu.
Satu Hati dalam Persatuan Indonesia.
(Penulis adalah mantan aktivis mahasiswa '98 (Forkot dan Fronjak)