Tuding Relawan Anies Baswedan, Ini Sederet Pernyataan Kontroversi Lain Grace Natalie -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Tuding Relawan Anies Baswedan, Ini Sederet Pernyataan Kontroversi Lain Grace Natalie

Jumat, 15 April 2022 | April 15, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-04-15T04:15:59Z

WANHEARTNEWS.COM - Peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Universitas Indonesia, Ade Armando, pada Senin (11/4/2022) masih hangat dibicarakan hingga kini.

Usai peristiwa tersebut, pro kontra merebak, utamanya di media sosial. Sejumlah orang, mulai dari orang biasa hingga tokoh dan pejabat publik, ikut angkat suara.

Salah satunya adalah Wakil Ketua Dewan Pembina Partao Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie. Ia mengecam keras peristiwa tersebut. Mantan jurnalis ini menduga peristiwa pengeroyokan tersebut didalangi oleh anggota ormas radikal yang menjadi penumpang gelap aksi mahasiswa tersebut.

Dugaan Grace Natalie tersebut memang kontroversial. Namun bukan kali ini saja Grace membuat pernyataan yang kontroversial.

Dan berikut adalah sederet pernyataan kontroversial yang pernah dilontarkan Grace Natalie.


1.       Menuding ormas terlarang di balik pengeroyokan Ade Armando

Grace Natalie mencurigai ada keterlibatan relawan Gubernur DKI Jakarta, Anies baswedan dalam peristiwa pengeroyokan terhadap Dosen Komunikasi Universitas Indonesia, Ade Armando.


Ia bahkan tak ragu mengaitkan peristiwa tersebut dengan anggota ormas terlarang HTI dan FPI yang menjadi penumpang gelap dalam aksi mahasiswa di depan gedung DPR/MPR tersebut.

Dugaan Grace tersebut didasari oleh beredarnya tangkapan layar percakapan grup WhatsApp Relawan Anies Baswedan. Salah satu orang dalam percakapan tersebut memberi tahu keberadaan Ade Armando di lokasi aksi. Ini yang diduga menjadi pemicu awal terjadinya pengeroyokan tersebut.

2.       Menyatakan tak dukung Perda Syariah



Pada 2018 lalu, Grace Natalie pernah menyulut kontroversi di masyarakat, lewat pernyataannya mengenai peraturan daerah bernuansa syariah di Indonesia.

Grace yang saat itu masih menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia menyatakan partainya akan mencegah terjadinya diskriminasi dan tindakan intoleransi beragama. Ia mencontohkan kasus penutupan rumah ibadah secara paksa di berbagai daerah di Indonesia.

Lebih lanjut ia menyatakan, PSI tidak akan pernah mendukung keberadaan Perda yang bernuansa agama, baik itu perda Injil maupun perda syariah.

Akibat pernyataannya tersebut, Grace dan PSI mendapatkan kritik dari sejumlah pihak, diantaranya PBNU, partai politik dan anggota dewan.

Setelah kontroversi tersebut merebak kemana-mana, Grace pun akhirnya meminta maaf dan berdalih bahwa pernyataannya tersebut telah dipelintir.


3.       Menentang Poligami

Saat masih menjadi Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie juga pernah melontarkan gagasan mengenai larangan berpoligami bagi pejabat publik dan Aparatur Sipil Negara (ASN).


Menurut Grace, hal tersebut dilakukan untuk memperjuangkan keadilan bagi perempuan di Indonesia. Pernyataan Grace tersebut didasari pada riset LBH APIK mengenai dampak poligami, yang dinilai lebih banyak merugikan perempuan dan anak-anak.

Pernyataan Grace tersebut lalu mendapatkan sejumlah reaksi dari masyarakat. Salah satunya dari pengamat komunikasi politik Universitas Brawijaya, Anang Sujoko.


Ia menilai, langkah PSI mengambil tema-tema kontroversi tidak akan positif bagi partai tersebut. Karena isu-isu tersebut belum tentu menjadi magnet dalam kancah perpolitikan Indonesia.

Sumber: suara
×
Berita Terbaru Update
close