WANHEARTNEWS.COM - Arti skimming ATM adalah tindakan melakukan pencurian informasi data kartu ATM, baik debit maupun kredit. Pencurian itu dilakukan dengan menyalin informasi yang tercantum dalam strip hitam magnetik setiap kartu melalui alat skimmer yang sudah dipasang oleh pelaku kejahatan.
Aksi kejahatan skimming ATM kembali terjadi pada salah satu nasabah bank BCA, Habibie Agus Kurnia, yang kebobolan Rp135 juta di tabungan.
Praktek skimming ATM dilakukan oleh pencuri dan penipu, sehingga kita harus mewaspadainya.
Pakar keamanan siber sekaligus pendiri Ethical Hacker Indonesia Teguh Aprianto menjelaskan beberapa mesin ATM yang berisiko sudah dieksploitasi orang jahat.
Ia mengatakan mesin ATM yang ada di lokasi yang sepi, misalnya di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), menjadi sasaran empuk para penjahat kartu ATM.
"Mesin ATM yang selama ini paling rawan skimming itu biasanya yang di tempat sepi dan juga SPBU. Jadi ketika melakukan transaksi menggunakan kartu di tempat-tempat tersebut sebaiknya hati-hati," ujar Teguh lewat Twitter pribadinya, Minggu (27/3/2022).
Dengan demikian masyarakat yang hendak mengambil uang di mesin ATM dengan ciri di atas harus waspada jika tidak ingin tabungan di ATM digasak penjahat siber.
Teguh juga menjelaskan cara kerja mesin ATM yang sudah ditempeli skimmer atau perangkat yang bisa menyalin kombinasi Personal Identification Number (PIN). Ia bilang skimmer biasanya ada di bagian mulut tempat nasabah memasukkan kartu.
Menurut dia, ada sebuah alat yang dipasang untuk merekam data kartu nasabah. Kemudian di bagian atas penutup tombol ATM diletakkan kamera untuk menangkap kombinasi PIN pada kartu ATM.
"Cara kerja skimming itu di bagian mulut tempat kamu masukin kartu dipasang sebuah alat untuk untuk merekam data kartu kamu. Lalu di bagian atas penutup tombol ATM diletakkan kamera untuk meng-capture pin ATM kamu," pungkasnya.
Tips cegah jadi korban skimming
Ahli yang lain juga membeberkan sejumlah cara untuk mencegah kita menjadi korban skimming. Pakar keamanan siber dari Vaksin.com, Alfons Tanujaya, menjelaskannya sebagai berikut:
- Pilih kartu ATM yang Sudah Pakai Chip
Alfons mengatakan untuk menghindari kejahatan skimming, salah satunya bisa dengan memakai kartu ATM yang sudah menggunakan kartu chip. Menurutnya, kartu ATM yang menggunakan chip sudah terenkripsi.
Dia mengatakan enkripsi adalah proses pengamanan informasi agar tidak dapat dibaca tanpa bantuan kode atau ilmu khusus. Dengan demikian sebaiknya untuk meminta kartu yang sudah menggunakan teknologi chip ini kepada pihak bank.
Saat ini, kata Alfons rata-rata kartu ATM masih menggunakan gabungan chip dan magnetik, karena sekarang masih dalam masa transisi. Sehingga bank perlu menonaktifkan EDC dan ATM magnetik secara perlahan.
- Transaksi Tanpa Kartu (Cardless)
Di samping itu Teguh menyarankan masyarakat sebaiknya menggunakan fitur transaksi tanpa kartu atau cardless untuk mengambil uang di mesin ATM.
Sejumlah layanan perbankan saat ini sudah menyuguhkan fitur tersebut agar nasabah tak perlu melakukan aktivitas memasukkan kartu ke mesin ATM.
Pengguna biasanya diberi sejumlah kode agar bisa mengambil uang di mesin ATM. Kode itu didapat dari aplikasi mobile banking pada smartphone.
Fitur itu dinilai aman oleh Teguh karena tidak harus memasukkan kartu ATM ke mesin yang berpotensi dipindai skimmer.
"Kalau enggak mau ribet dan lebih aman, ya enggak usah pake kartu. Pake cardless," pungkasnya.
Lebih lanjut Teguh menyarankan untuk memisahkan rekening utama dan rekening buat transaksi, untuk mencegah keruguian berlebih ketika nasabah menjadi korban skimming atau pembobolan kartu ATM.
(Sumber: CNNIndonesia)