WANHEARTNEWS.COM - Wacana kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dan tabung gas LPG kemasan 3 kg terus mendapat penolakan dari kalangan Senayan.
Terbaru, anggota Komisi VII DPR RI Yulian Gunhar tegas menolak rencana kenaikan harga jual harga BBM subsidi jenis Pertalite dan LPG kemasan 3 kilogram. Alasan Gunhar, saat ini kondisi ekonomi masyarakat masih dalam pemulihan.
Ia mengaku khawatir saat kebijakan kenaikan diberlakukan justru mengganggu konsumsi rumah tangga.
"Momentumnya belum tepat untuk menaikan harga BBM subsidi, seperti solar bensin dan gas LPG 3 kilogram. Mengingat saat ini sedang proses pemulihan ekonomi dan daya beli masyarakat masih lemah," kata Yulian, Gunhar Jumat (15/4).
Gunhar meminta supaya harga Pertalite dan gas LPG 3 Kg tidak dinaikkan dalam waktu dekat. Apalagi, bersamaan dengan naiknya PPN dan harga-harga kebutuhan pokok seperti minyak goreng, daging, kedelai, dan komoditas lainnya.
"Kenaikan Pertalite dan gas melon tentu akan makin memperburuk daya beli masyarakat serta memperberat beban rakyat," demikian Gunhar menekankan.
Politisi PDI Perjuangan ini juga mengingatkan pemerintah lebih hati-hati melontarkan isu kenaikan harga Pertalite dan gas LPG ukuran 3 Kg. Dikatakan Gunhar, jika pemerintah tidak hati-hati maka pernyataan pemerintah berpotensi menyulut kepanikan berbelanja.
"Tersebarnya isu kenaikan pertalite bisa menimbulkan kepanikan berbelanja ini berisiko menyebabkan kelangkaan yang berujung pada kesulitan masyarakat," katanya.
Pemerintah mengungkapkan rencana menaikkan harga BBM subsidi jenis Pertalite dan LPG kemasan 3 kilogram secara bertahap pada periode Maret hingga Juli 2022.
Sumber: RMOL