WANHEARTNEWS.COM - Sirkuit Formula E yang dibangun di lahan bekas rawa-rawa di kawasan Ancol, Jakarta Utara dengan proses pengerjaan yang super cepat membuat sebagian kalangan merasa khawatir terkait kemanan lintasan.
Salah satunya yang menyangsikan keamanan sirkuit Jakarta E-Prix 2022 yakni Dosen Universitas Indonesia yang juga penggiat media sosial Ade Armando.
Ade Armando mengaku semakin khawatir setelah mendengar bahwa para pembalap tidak akan melaksanakan uji coba sebab telah melakukan latihan dengan simulator.
Dia tidak meragukan kemampuan anak-anak bangsa dalam mengerjakan pembangunan sirkuit paling cepat di dunia. Namun, kehati-hatian harus tetap diperhatikan.
“Tapi pertanyaannya apakah sirkuit memang sudah disiapkan persis seperti yang ada dalam simulator? Ingat loh, pembangunan sirkuit dilakukan dengan sangat terburu-buru. Manajer Operasi Formula E Jakarta, Nuno Fernandez bahkan mengklaim pembuatan trek Formula E di Jakarta adalah proses paling cepat di dunia,” ujarnya melalui kanal YouTube CokroTV dikutip Kamis, 26 Mei 2022.
“Tapi, tidakkah diperlukan semacam kehati-hatian? Tidakkah kita perlu mempertimbangkan kemungkinan bahwa jangan-jangan ada yang masih kurang dalam pembangunan dan itu sangat mungkin membahayakan para pembalap atau bahkan penonton?” ujarnya.
Ade Armando mengingatkan bahwa acara Formula E ini akan membawa nama baik Indonesia di khalayak dunia.
Bila dijalankan dengan sembrono, reputasi Indonesia bisa hancur di mata Internasional.
“Saya sepenuhnya berharap tidak terjadi suatu apa dalam penyelenggaraan balapan nanti. Jangan sampai ada kecelakaan, apalagi korban, hanya karena ketidakberesan sirkuit,” kata Ade Armando.
Untuk diketahui, pembangunan sirkuit Formula E yang memakan anggaran Rp60 miliar memiliki panjang trek lurus 600 meter dengan lebar jalan 16 meter.
Sementara untuk jumlah tikungan sebanyak 18 serta panjang lintasannya 2,4 kilometer.
Bila dilihat dari ketinggian, lintasan sirkuit Formula E di kawasan Ancol membentuk gambar kuda lumping. /poskota