WANHEARTNEWS.COM - Amien Rais mengungkap pertemuan terakhirnya dengan Buya Syafii Maarif di PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta. Amien Rais mengaku menanyakan beberapa hal.
Amien Rais menceritakan momen pertemuan terakhirnya dengan Buya Syafii Maarif di PKU Muhammadiyah Gamping, Yogyakarta.
Cerita itu diungkap Mantan Ketum PP Muhammadiyah Amien Rais dalam Seminar Pra-Muktamar Muhammadiyah & Aisyiyah ke-48 seperti ditayangkan tvMU Channel, Senin (30/5/2022).
Amien Rais sengaja datang malam-malam ke PKU agar jauh dari sorotan kamera dan tidak banyak tamu.
“Saya minta dokternya ‘Pak Dokter, Pak Syafii sudah tidur belum? Kalau belum saya mau menjenguk’,” kata Amien Rais menceritakan momen perbincangannya dengan salah satu dokter di PKU Muhammadiyah Gamping.
Amien Rais kemudian masuk ke PKU Muhammadiyah Ganting Yogyakarta.
Buya Syafii Maarif saat itu belum tidur. Dia pun mempersilakan Amien Rais duduk.
“Nah kemudian dilepaskan ini-nya, selangnya, saya duduk. ‘Eh Pak Syafii, jangan, pakai lagi, pakai lagi’. ‘Nggak nggak apa-apa’. Kemudian kita duduk bersama-sama,” ujar Amien Rais.
Dalam momen itu, Amien Rais menanyakan sejumlah hal kepada Buya Syafii Maarif.
Syafii Maarif, yang juga mantan Ketum PP Muhammadiyah, menjawab pertanyaan Amien Rais dengan berbicara tentang ridho Ilahi.
“Nah saya kan tentu sebagai sahabat sejak muda. Saya tanya beberapa hal. ‘Jadi mengapa anda kok begini, jawabannya sudah dijawab dan mengapa kok anda begitu, dijawab,” katanya.
“Nah ketika anda melakukan langkah-langkah itu, Pak Syafii, itu anda mengharapkan, apa? Mengharapkan ridho Ilahi. Ya sudah kalau begitu kita mushofahah,” ujar Amien Rais.
Amien Rais lega mendengar jawaban Syafii Maarif. Keduanya pun akhirnya berjabat tangan dan saling mendoakan.
“Kalau itu insyaallah Pak Syafii ya, ijtihad itu kalau salah masih satu pahalanya. Kalau benar kan dua. Jadi paling nggak andaikata salah pun itu masih berpahala,” ujar Amien.
Pertemuan itu ternyata menjadi pertemuan terakhir Amien Rais dan Syafii Maarif. Amien Rais pun mendoakan yang terbaik untuk Syafii Maarif, yang kini telah wafat.
Sumber: pojoksatu