WANHEARTNEWS.COM - Amerika Serikat (AS) mendesak dilakukan penyelidikan atas kematian seorang jurnalis senior Al Jazeera, Shireen Abu Akleh, di Tepi Barat selama serangan Israel pada Rabu (11/5).
Abu Akleh dikabarkan ditembak mati oleh pasukan Israel ketika meliput serangan di Kota Jenin. Selain Abu Akleh, seorang wartawan Palestina, Ali Al Samoudi juga ditembak di punggung.
"Sangat sedih mengetahui kematian jurnalis Amerika dan Palestina, Shireen Abu Akleh dari Al Jazeera," kata Duta Besar AS untuk Israel, Tom Nides.
"Saya mendorong penyelidikan menyeluruh atas kematiannya dan cederanya setidaknya satu jurnalis lain hari ini di Jenin," tambahnya.
Dalam laporannya, televisi Al Jazeera menuding pasukan Israel telah sengaja membunuh jurnalisnya di Tepi Barat.
“Kami berjanji untuk mengadili para pelaku secara hukum, tidak peduli seberapa keras mereka berusaha menutupi kejahatan mereka, dan membawa mereka ke pengadilan,” kata Al Jazeera.
Abu Akleh lahir di Yerusalem, pada tahun 1971, dengan gelar BA dalam jurnalisme dan media dari Universitas Yarmouk di Yordania. Ia telah bekerja di Al Jazeera sejak tahun 2000.
Sumber: RMOL