Begini Rencana Koalisi Golkar dan Demokrat -->

Notification

×

Iklan

Iklan

Indeks Berita

Tag Terpopuler

Begini Rencana Koalisi Golkar dan Demokrat

Selasa, 10 Mei 2022 | Mei 10, 2022 WIB | 0 Views Last Updated 2022-05-10T13:46:25Z
WANHEARTNEWS.COM - JAKARTA – Partai Golkar mulai menggagas poros koalisi dalam menghadapi pemilihan presiden 2024 dengan mendekati sejumlah partai. Teranyar, Partai Golkar mendekati Partai Demokrat.

Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia, mengatakan pertemuan antara Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono pada Sabtu pekan lalu membahas banyak hal, termasuk kemungkinan koalisi kedua partai. Tapi ia mengatakan pembahasan kedua partai belum mendalam karena pemilihan presiden 2024 masih dua tahun ke depan.

“Setiap kali ada pertemuan Pak Airlangga dengan ketua umum partai lain, kami menindaklanjuti dengan komunikasi dengan yang di bawah, dan itu juga biasa saja,” kata Doli, Senin, 9 Mei 2022.

Menurut dia, Golkar membuka peluang koalisi dengan semua partai politik peserta pemilu. Selain dengan Partai Demokrat, Airlangga sudah berkomunikasi dengan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, dua bulan lalu.

Pertemuan antara Airlangga Hartarto dan Agus Yudhoyono diinisiasi oleh putra Susilo Bambang Yudhoyono tersebut. Diskusi keduanya berlangsung di rumah dinas Airlangga sebagai Menteri Koordinator Perekonomian, di kompleks Widya Chandra, Jakarta Selatan.

Agus Yudhoyono ditemani istri, Annisa Pohan, saat bertandang ke rumah dinas Airlangga. Seusai pertemuan sekitar setengah jam itu, Agus Yudhoyono menyebutkan dirinya hanya bersilaturahmi ke Airlangga dalam suasana Lebaran. Adapun Airlangga mengatakan dirinya kerap berkomunikasi dengan Agus Yudhoyono lewat WhatsApp. “Kita WA-an saja sudah terjawab tanpa hambatan,” kata Airlangga.

Seorang politikus Partai Demokrat menceritakan, perbincangan kedua partai tersebut tidak hanya membahas rencana berkoalisi, tapi sudah menyinggung calon presiden yang akan diusung dalam pemilihan 2024 jika mereka berkoalisi.

Ada beberapa skenario yang ditawarkan. Misalnya, Demokrat tetap menyodorkan Agus Yudhoyono sebagai kandidat calon presiden 2024. Jika tidak diterima, kata dia, Demokrat menyodorkan Agus Yudhoyono sebagai kandidat calon wakil presiden.

Politikus Demokrat ini mengatakan kedua partai tetap realistis melihat dinamika politik saat ini. Misalnya, hasil sigi sejumlah lembaga survei menunjukkan elektabilitas Agus Yudhoyono masih kalah jauh dari Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, dan Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto. Elektabilitas ketiga nama ini selalu berada di tiga teratas setiap hasil survei. Tingkat keterpilihan Airlangga juga masih jauh di bawah ketiga nama tersebut.

“Ada kemungkinan mengusung nama-nama alternatif, seperti Anies, Ganjar, atau Jenderal Andika Perkasa,” kata dia. “Tapi, dengan skenario ini, posisi calon wakil presiden jadi rebutan.”

Dua politikus Partai Golkar menceritakan skenario serupa. Mereka mengatakan elektabilitas Airlangga yang belum terkerek membuat Golkar menurunkan tawaran, yaitu mengusung Airlangga sebagai calon wakil presiden. Padahal selama ini Golkar memutuskan akan mendorong Airlangga sebagai calon presiden. “Sudah mulai bergerak mendekati pada nama-nama yang berpotensi jadi calon presiden,” kata seorang politikus Golkar ini.

Pengamat politik, Khoirul Umam, mengatakan Airlangga bisa memainkan peran king maker dalam proses pembentukan koalisi dengan partai menengah, seperti Demokrat dan NasDem. Sebab, Partai Golkar merupakan pemenang kedua pemilu lalu yang seharusnya bisa mempengaruhi partai menengah. 

“Potensi mengajak tokoh muda seperti Anies dan Ganjar juga bisa menjadi peluang,” kata Khoirul.  

Ia menambahkan, posisi calon wakil presiden bisa menjadi transaksi dan negosiasi setiap partai dengan berbagi kekuasaan dan kursi menteri.

(Sumber: Koran Tempo, 10/5/2022)
×
Berita Terbaru Update
close