WANHEARTNEWS.COM - Uni Eropa kembali menegaskan keputusannya bahwa mereka akan menghentikan ketergantungannya terhadap bahan bakar dari Rusia.
Dalam sebuah wawancara dengan The Indian Express, Senin (2/5), Kanselir Jerman Olaf Scholz mengatakan, Uni Eropa (UE) akan menghentikan impor batubara Rusia pada musim panas ini. UE akan menghapus minyak Rusia secara bertahap hingga akhir 2022.
"Kami sekarang menerapkan kebijakan yang sangat ambisius untuk mengurangi ketergantungan kami pada impor bahan bakar fosil dari Rusia. Kami akan menghentikan impor batu bara Rusia musim panas ini, kami akan menghapus minyak Rusia hingga akhir tahun dan akan mengurangi gas. impor dari Rusia parah," kata Scholz.
Menurutnya, Uni Eropa telah mengadopsi sanksi bersama dengan mitra transatlantik yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Federasi Rusia.
"Banyak negara telah bergabung dengan sanksi ini, bahkan jika ini berarti biaya ekonomi untuk diri kita sendiri," katanya lagi.
Perang yang diciptakan Rusia ke Ukraina memiliki konsekuensi yang parah, termasuk bagi ekonomi global. Salah satunya adalah mengganggu pasokan gandum dan ketahanan pangan di seluruh dunia.
"Rusia telah menghancurkan rumah-rumah, mata pencaharian dan kehidupan orang Ukraina," kata Scholz, menambahkan bahwa Rusia harus dihukum atas perbuatannya itu, dan meminta Putin untuk segera mengakhiri perang.
"Jerman, sebagai presiden G7, mendukung mitra kami dalam mengurangi dampak perang Rusia terhadap ketahanan pangan global," ujar Scholz.
Jerman telah mengubah narasinya dari yang sebelumnya ragu-ragu untuk melepaskan ketergantungannya terhadap minyak dan gas Rusia. Ini semua terkait dengan keberhasilan negara itu baru-baru ini dalam menemukan pemasok energi alternatif.
Menurut Kementerian Ekonomi dan Perlindungan Iklim Jerman, ketergantungan negara itu pada minyak Rusia telah menurun dari sekitar 35 pada tahun 2021 menjadi 12 pada 1 April lalu. Untuk gas Rusia, turun dari 55 persen menjadi sekitar 35 persen.
Sumber: RMOL