WANHEARTNEWS.COM - Kesuksesan berbisnis, ketenaran, kedermawanan, dan kerendahhatian Joko Suranto membuat banyak pihak kagum. Tak heran, Crazy Rich Grobogan, Jawa Tengah ini diharapkan warga setempat bisa menjadi pengganti Jokowi pada 2024.
Isu Joko Suranto bakal ikut bersaing dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2004 itu makin santer saat ia kedapatan menemui satu tokoh politik di Solo, Mohamad Toha, yang merupakan anggota DPR RI dari Dapil V Jateng. Bahkan secara khusus, politikus PKB ini menggundang Joko untuk ngobrol melalui podcast.
Banyak hal diulas dalam podcast tersebut, salah satunya menyinggung tentang kebenaran informasi terkait Joko yang berminat maju sebagai capres 2024.
"Saya (dalam podcast) memberi parameter saja. Artinya, presiden itu kan jabatan politis. Nah, kami belum menanyakan, parpol mana yang akan dijadikan sebagai tempat berlabuh," kata Toha, dikutip Kantor Berita RMOLJateng, Minggu (8/5).
Di luar dari PKB yang sudah memiliki Muhaimin Iskandar sang ketua umum sebagai calon presiden, Toha membenarkan bahwa saat ini sejumlah parpol sedang mencari sosok capres 2024.
"Misalkan Nasdem, ini kan (sedang) mengumpulkan nama-nama tokoh. ada Anies Baswedan, Prabowo Subianto, Ridwan Kamil, dan beberapa lainnya," terangnya.
Menjelang kontestasi Pemilu 2024 mendatang, menurut Toha, semua parpol dipastikan mencari kandidat terbaik yang layak dicalonkan sebagai presiden. Baik dari kader internal maupun eksternal.
"Seperti PKB, kan juga mencalonkan (Muhaimin Iskandar) presiden. Dari proses pengumpulan nama -nama itu, artinya pada detik-detik akhir tentunya akan diumumkan siapa yang akan dicalonkan," paparnya.
Mengingat figur seorang capres berhubungan dengan ranah politis, maka agar saat bertemu masyarakat tidak sendirian, diperlukan pendekatan ke parpol meskipun sudah memiliki tim sendiri.
"Tujuannya apa? Supaya parpol juga ikut memasukkan namanya dalam kontestasi di internal parpol yang bakal dijadikan sebagai sarana pencalonan itu," terang Toha yang juga sama-sama alumni UNS.
Berkaca dari karier politik Presiden Joko Widodo yang berangkat bukan dari pengurus parpol, Toha menyampaikan, proses yang dilalui Jokowi juga tetap melalui parpol, yakni PDIP.
"Ini saya sampaikan ke Pak Joko Suranto. Seperti bupati dan gubernur, ada juga yang terpilih bukan dari pengurus parpol. Mereka semula belum berpartai, namun karena ketokohannya, kemudian ditemukan oleh parpol untuk diusung sebagai kepala daerah," ujarnya.
Dalam pandangan Toha, Joko adalah figur yang enak diajak ngobrol dan berdiskusi. Kepedulian sosialnya untuk membantu masyarakat sangat tinggi hingga akhirnya viral.
"Karena sekarang ini eranya medsos, maka sesuatu hal yang dikerjakan di luar dari kebiasaan umum menjadi viral. Belum ada kan, orang mengerjakan (membangun) jalan sepanjang 1,8 kilometer dengan duit sendiri," sebutnya.
Toha sangat mengapresiasi atas tingginya kepedulian sosial Joko terhadap lingkungan, khususnya kepada masyarakat yang benar-benar sangat membutuhkan bantuan.
"Pak Joko ini mengaku sudah sejak kecil suka membantu teman-temannya. Misalnya punya duit Rp 100 ribu, maka yang Rp 30 ribu disisihkan untuk sosial. Sampai punya duit banyak pun masih dilakukannya," pungkas Toha.
Sementara itu, Joko Suranto tidak menampik isu yang menggadang-gadang dirinya akan maju dalam bursa calon presiden RI kelak.
"Saya tidak mau basabasi. Kalau ditanya kesiapan, saya siap. Karena Presiden itu alat bukan tujuan. Tujuan utama saya adalah berbuat baik," tandas Joko saat tengah berada di Kota Solo, Minggu (8/5).
Joko memiliki prinsip bahwa hidupnya harus bermanfaat bagi banyak orang dan tidak takut berbuat baik.
Sumber: RMOL