- Pak @erickthohir lupa bahwa yang bandel itu adalah BUMN. Ngutang di mana-mana nggak bayar di mana-mana. Kalau bermasalah pajak minta keringanan, kalau punya masalah hukum dengan Mitra minta tolong Kejaksaan dan polisi. Semua untuk kepentingan Kongkalikong kiri kanan..!
- BUMN sudah ancur-ancuran. Tiba2 nyalahin mitra.. Hari gini...
- Adalah kesalahan yang besar memberikan ijin kepada orang yang mengendalikan Kementerian BUMN untuk berkampanye untuk pemilu yang akan datang. Karena Kementerian tersebut punya jaringan lebih luas daripada pemerintah pusat. Sangat berpotensi disalahgunakan!
- Kentara sekali cara kerja menyehatkan dan menyelamatkan BUMN dengan cara konsolidasi besar2an demi fokus dan sehatnya BUMN, dibanding kerja yang niatnya adalah menggunakan jaringan BUMN yang luas untuk popularitas dan kampanye politik. Politisasi BUMN adalah bahaya laten!
- Secara umum, semua menteri yg punya konflik kepentingan baik pribadi maupun jabatan sebaiknya mengundurkan diri. Kabinet ini babak belur padahal masih 2,5 tahun. Saat Krisis menghadang tapi menteri pada cari cuan dan popularitas. Akhirnya presiden menanggung beban sendiri!
- Ada dilema diantara menunggu waktu presiden menegaskan kembali kata-katanya yang melarang pejabat merangkap jabatan dengan keharusan tau diri para menteri bahwa kalau presiden sudah maunya gitu ya sudah. Seharusnya mereka mundur demi menghormati Keputusan Presiden.
- Susah kalau di kabinet justru yang berkembang adalah budaya tidak tahu diri. Pedagang menengah, tiba2 memegang jabatan politik penting (memakai istilah penjelasan UUD, "Bukan pejabat tinggi biasa") harusnya tahu diri berterima kasih dan fokus kerja bantu presiden.
- Dan kalau mereka menganggap diri profesional ya profesional aja, curahkan ilmu sedalam2nya untuk membereskan kerja2 besar yang ditugaskan oleh Presiden. Habis itu kembali aja ke dunia profesional. Tapi pada Aji Mumpung melihat popularitas sebagai segala2nya. Pengen berkuasa!
- Akhirnya kepercayaan yang begitu besar dari Presiden dan kekuasaan yang begitu luas justru dipakai untuk membangun popularitas dan tentunya menambah pundi2 dengan alasan biaya politik. Tanpa canggung mereka bangga dengan semuanya padahal kerja tidak becus!
- Saya tahu betul bahwa di negara kita aturan rangkap jabatan belum terlalu ketat diatur, tapi mereka yg merasa dirinya sekolah di Barat, harusnya tahu diri bahwa konflik kepentingan sebaiknya mereka hindari. Pengabdian harus fokus tidak bisa di campur2 dengan agenda pribadi.
- Mungkin saja mereka para pedagang ini yang juga menjadi pejabat, sukses meyakinkan presiden bahwa mereka lebih efektif kalau jadi pejabat dibandingkan birokrat atau politisi. Boleh saja, dan boleh jadi presiden percaya. Tapi catat omongan saya: ini awal bencana bagi kalian semua.
- Oleh sebagian pengamat mereka ini diberi gelar PENGPENG yaitu penguasa pengusaha atau secara bercanda kita sebut aja mereka itu PENGUASAHA. Gak paham makna luhur jadi abdi negara, dicampur2 sehingga kerja gak fokus. Parahnya sampai pada tahap bikin kebijakan yg untungkan pribadi.
- Semoga presiden sadar bahwa kabinet harus dipulihkan keadaannya. Waktu 2,5 tahun masih panjang untuk fokus mengerjakan banyak hal bagi kepentingan umum yang masih banyak terbengkalai dan apa lagi krisis Global mengancam keadaan kita sekarang! Semoga presiden menyadari!